REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan petenis nomor satu dunia, Andy Murray, kembali turun di nomor tunggal untuk pertama kalinya di Cincinnanti Masters sejak absen selama tujuh bulan lalu atau sejak memasukkan pelat logam ke sendi pinggulnya. Namun, di turnamen itu ia belum bisa berbuat banyak dan kalah dari Richard Gasquet akhir pekan lalu.
Kendati demikian, Murray menilai ada perkembangan yang positif pada penampilannya, terutama tentang kondisi cederanya. Ia sudah tak merasakan sakit. Ia juga berharap kekuatan fisiknya kembali ke level puncak tepat waktu agar bisa turun di Australia Terbuka pada Januari 2020.
Murray memilih tak akan turun pada nomor tunggal pada AS Terbuka akhir bulan ini. Ia akan turun pada sektor ganda putra dan campuran. Murray akan bermain secara penuh di turnamen Asia pada musim gugur dan berharap bisa bermain baik di Australia Terbuka.
Murray mempunyai kenangan di Australia. Ia memainkan pertandingan terakhirnya di Melbourne pada nomor tunggal. Saat itu, ia kalah dari Roberto Bautista Agut hanya beberapa hari setelah mengumumkan niatnya untuk pensiun.
"Saya pikir sembilan hingga 12 bulan setelah operasi, saya berharap untuk mendekati yang terbaik secara fisik. Kecepatan saya harus pulih sepenuhnya dalam 12 bulan ini," kata Murray kepada BBC Sport sebagaimana dilansir dari Independent, Selasa (13/8).
Murray mengatakan, cara untuk mendapatkan level permainan terbaiknya kembali adalah dengan memainkan pertandingan sebanyak mungkin. Situasi akan berbeda ketika pemain mengurangi keikutsertaan dalam sejumlah pertandingan.
Pemain 32 tahun itu menyatakan hanya membutuhkan waktu agar kembali ke lapangan dengan performa terbaik. Meningkatkan latihan dan hal-hal khusus lainnya juga diperlukan Murray untuk tampil baik ke depannya.