Selasa 13 Aug 2019 21:31 WIB

Kebakaran di Ciremai Hanguskan 343 Hektare Habitat Edelweis

Kebakaran di Gunung Ciremai diketahui mulai terjadi pada Ahad (7/8)

Sebuah helikopter dari BNPB lepas landas dari lapangan milik warga untuk melakukan water bombing di lereng Gunung Ciremai di Kuningan, Jawa Barat, Jumat (9/8/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sebuah helikopter dari BNPB lepas landas dari lapangan milik warga untuk melakukan water bombing di lereng Gunung Ciremai di Kuningan, Jawa Barat, Jumat (9/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyatakan kebakaran yang terjadi di puncak Gunung Ciremai menghanguskan sekitar 343 hektare habitat Edelweis. Kebakaran diketahui mulai terjadi pada Ahad (7/8)

"Luas lahan yang terbakar di perkirakan kurang lebih 343 hektare," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin di Kuningan, Selasa (13/8).

Baca Juga

Agus mengataka,n lahan yang terbakar merupakan habitat edelweis yang berada pada ketinggian 2.600 sampai 3.078 mdpl. Kebakaran tersebut, lanjut Agus diketahui pada Ahad (7/8) sekitar pukul 13.00 WIB di mana titik api terpantau dari Blok Gua Walet.

"Kepulan asap mulai terlihat pada hari Rabu (7/8) sekitar pukul 13.00 WIB dari wilayah Argalingga Kabupaten Majalengka," ujarnya.

Namun pada Selasa (13/8), Agus memastikan bahwa api maupun kepulan asap sudah tidak terlihat lagi dan sudah padam. Tim Damkarhutla lanjut Agus, mulai pukul 06.00 WIB sampai 15.00 WIB melakukan mop up atau kegiatan mencari dan memadamkan sisa api sekecil apapun dan pembersihan area dil okasi kebakaran kawasan hutan Gunung Ciremai.

"Kami sudah telusuri semua kawasan yang terbakar dan hasilnya tidak ditemukan titik api atau kepulan asap," ujarnya. Dengan sudah padamnya kebakaran, maka semua personel lapangan tim Damkarhutla Kabupaten Kuningan ditarik mundur ke Posko Palutungan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement