Selasa 13 Aug 2019 21:52 WIB

Kota Bandung Ingin Hadirkan Wisata Nuklir

Ini bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat luas tentang nuklir.

Red: Gita Amanda
Pos Pelayanan Lebaran 2019 Cikaledong berbentuk Bandung Tour On The Bus atau Bandros, di Jalur Selatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Kamis (30/5).
Foto: Abdan Syakura
Pos Pelayanan Lebaran 2019 Cikaledong berbentuk Bandung Tour On The Bus atau Bandros, di Jalur Selatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Kamis (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung berupaya menggali potensi pariwisata di kewilayahan. Wisata ini disesuaikan dengan ciri khas dan keunikan di setiap kecamatan. Kecamatan Coblong Kota Bandung tengah merancang wisata nuklir.

Camat Coblong, Krinda Hamidipradja mengaku masih terus menggodok realisasi wisata teknologi tersebut. Destinasi wisata ini bakal menghadirkan kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dengan Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) Badan Nuklir Nasional (Batan).

Baca Juga

"Saat ini masih proses MoU (Memorandum of Understanding) dengan Batan. Mudah-mudahan di akhir September bisa berjalan," ujar Krinda seperti dalam siaran persnya saat kegiatan Bandung Menjawab, di Balai Kota Bandung, Selasa (13/8).

Menurut Krinda, memlih Batan agar masyarakat bahkan wisawatan mengetahui mengenai teknologi nuklir. Ini bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat luas tentang nuklir

"Agar persepsi terhadap nuklir itu tidak menakutkan, sehingga wisata teknologi seperti ini memiliki informasi yang positif," ujarnya.

Nantinya, kata Krinda, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk pengopersian Bandros (Bandung Tour On Bus) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk membantu promosikan kawasan tersebut. "Rencananya menggunakan Bandros ke tempat wisata dan akan diarahkan ke Batan. Di sana wisatawan bisa menggali ilmu mengenai nuklir. Sekitar 1-2 jam bisa mengetahui potensi di sana dan menjadi edukasi bagi masyarakat," tuturnya.

Tak hanya itu, sejumlah lokasi lainnya yang berkaitan dengan teknologi juga bisa masuk dalam wisata ini. Kampus ITB, Kebon Binatang, dan Babakan Siliwangi untuk menjadi pusat wisata.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ تَقُوْلُ لِلَّذِيْٓ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَاَنْعَمْتَ عَلَيْهِ اَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ وَاتَّقِ اللّٰهَ وَتُخْفِيْ فِيْ نَفْسِكَ مَا اللّٰهُ مُبْدِيْهِ وَتَخْشَى النَّاسَۚ وَاللّٰهُ اَحَقُّ اَنْ تَخْشٰىهُ ۗ فَلَمَّا قَضٰى زَيْدٌ مِّنْهَا وَطَرًاۗ زَوَّجْنٰكَهَا لِكَيْ لَا يَكُوْنَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ حَرَجٌ فِيْٓ اَزْوَاجِ اَدْعِيَاۤىِٕهِمْ اِذَا قَضَوْا مِنْهُنَّ وَطَرًاۗ وَكَانَ اَمْرُ اللّٰهِ مَفْعُوْلًا
Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berkata kepada orang yang telah diberi nikmat oleh Allah dan engkau (juga) telah memberi nikmat kepadanya, “Pertahankanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah,” sedang engkau menyembunyikan di dalam hatimu apa yang akan dinyatakan oleh Allah, dan engkau takut kepada manusia, padahal Allah lebih berhak engkau takuti. Maka ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami nikahkan engkau dengan dia (Zainab) agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (menikahi) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya terhadap istrinya. Dan ketetapan Allah itu pasti terjadi.

(QS. Al-Ahzab ayat 37)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement