REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesi (BRI) berencana menerbitkan obligasi pada tahun ini. Menurut Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo, obligasi yang akan diterbitkan ini senilai kurang lebih Rp 5 triliun.
"Kita rencananya issue Oktober ini," kata Haru dalam paparan kinerja kuartal II 2019 di gedung BRI, Rabu (14/8).
Menurut Haru, penerbitan obligasi ini masih harus melewati sejumlah proses secara berjenjang. Sampai sekarang proses penerbitan belum final atau masih berjalan.
Saat ini, perseroan sedang menunggu pemeringkatan dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Selain itu, BRI juga masih menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada September ini.
Haru menjelaskan Penerbitan obligasi ini merupakan tahap pertama dari rencana Penawaran Umum Berlanjutan (PUB) I perseroan senilai Rp 20 triliun. Dana dari obligasi ini rencananya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan.
Sebelumnya, pada Maret lalu, BRI juga pernah menerbitkan surat utang senior senilai 500 juta dolar AS yang akan jatuh tempo pada 2024 mendatang. Dana dari obligasi ini akan digunakan untuk pembiayaan sejumlah proyek.