REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya berhasil memisahkan bayi kembar siam dempet dada dan perut (thoracoabdomino phagus) asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Aqila dan Azila. Operasi pemisahan berlangsung selama lima jam.
"Alhamdulillah, Aqila dan Azila berhasil dipisahkan. Semuanya lancar dan tadi pukul 11.55 WIB berhasil dipisah,” ujar Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSUD Dr Soetomo dr Agus Harianto di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT), Rabu.
Agus mengemukakan, saat ini kedua bayi sudah dibawa ke kamar masing-masing untuk menjalani operasi rekonstruksi. Wakil Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSUD Dr Soetomo dr Poerwadi menjelaskan, sebelumnya tim dokter berhasil melakukan operasi pemisahan liver pada pukul 10.40 WIB.
Bayi dengan penanda warna hijau, yakni Aqila, menurut dia, mengalami hernia umbilica atau tali pusar bolong dan ususnya masuk ke dalam sehingga saat operasi tali pusar diberikan ke bayi hijau, sementara bayi kuning Azila akan dibuatkan tali pusar.
"Alhamdulilah, jam 10.40 tadi liver dan dinding perut Aqila dan Azila berhasil kami pisahkan, tetapi bayi hijau ada hernia umblicia nanti kami perbaikim sedangkan bayi kuning kami kasih pusar buatan," ucapnya.
Poerwadi menjelaskan, kondisi Aqila dan Azila saat pembedahan stabil dan pendarahan selama operasi minim hanya sekitar 10 cc. Poewardi sempat mengkhawatirkan mengenai selaput jantung yang dapat memengaruhi berjalannya operasi.
"Sebab apabila selaput jantungnya Aqila dan Azila terpisah operasinya akan berjalan dengan mudah dan cepat, namun jika selaputnya tidak terpisah maka salah satu jantung artinya akan bolong," katanya.