Rabu 14 Aug 2019 16:46 WIB

Etika Kedokteran di Masa Utsmaniyah

Dunia kedokteran Islam mengalami masa kejayaannya hingga era Utsmaniyah.

Rep: Mozaik Republika/ Red: Agung Sasongko
Era Dinasti Ottoman.
Foto: Aksitarih.com
Era Dinasti Ottoman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari dulu hingga kini, dokter merupakan profesi yang sangat dihormati. Dunia kedokteran yang mulai berkembang pesat pada era kejayaan Islam telah menetapkan aturan atau kode etik bagi para dokter. Para dokter Muslim diwajibkan untuk memegang teguh etika kedokteran dalam membantu mengobati pasiennya.

Dunia kedokteran Islam mengalami masa kejayaannya hingga era kekhalifahan Turki Usmani. Pada masa ini, dalam menjalankan tugasnya, para dokter juga diatur oleh sebuah etika kedokteran yang sangat ketat. Menurut Akdeniz (Sari) N dalam karyanya Osmanlilarda Hekim ve Hekimlik Ahlaki (Dokter Ottoman dan Etika Kedokteran), kode etik merupakan panduan bagi para dokter dalam menjalankan tugasnya.

''Setiap dokter harus mematuhi etika kedokteran dalam setiap tindakannya,'' tutur Akdeniz.  Menurut dia, secara garis besar ada empat hal yang harus dipegang teguh seorang dokter di era kekhalifahan Turki Usmani, yakni; kesederhanaan/kesopanan, kepuasan, harapan dan kesetiaan. Seorang dokter yang baik, papar Akdeniz, akan mematuhi keempat aturan dalam menjalankan praktiknya.

Para dokter di zaman Turki Usmani bersama-sama menyusun kode etik kedokteran. Mereka mengusulkan apa yang harus dilakukan serta yang tak boleh dilakukan dalam menjalankan praktik medis. Menurut Akdeniz,  berdasarkan catatan para dokter di zaman itu, etika kedokteran mengatur perilaku dokter saat berinteraksi dengan pasiennya.

Elemen moral seorang dokter menjadi hal utama yang diatur dalam etika kedokteran pada masa Turki Usmani. Menurut Prof Nil Sari, di zaman modern ini  telah terjadi perubahan yang begitu besar, akibat pesatnya perkembangan pengetahuan dan teknologi medis. Akibatnya, kata  Prof Nil Sari, nilai-nilai moral dipegang teguh para dokter dahulu mulai terkikis dan tergantikan dengan nilai-nilai baru.

"Kebaikan telah mengalami kemunduran,'' papar  Prof Nil Sari dalam karyanya bertajuk "Tip Deontolojisi".  Akdeniz menambahkan, pada era kekhalifahan Turki Usmani, etika kedokteran dibuat untuk menjaga agar moralitas dan tingkah laku seorang dokter tetap terjaga.

Menurut Akdeniz,  kesederhanaan, kepuasan, kesetiaan dan harapan merupakan empat hal penting yang harus dipegang teguh seorang dokter dalam berhubungan dengan pasiennya di era kekhalifahan Turki Usmani. Sayangnya, kata Akdeniz, keempat hal yang sangat penting itu kerap diabaikan para dokter di era modern ini.

Pada abad ke-20 M, kemajuan besar telah dicapai di bidang studi etika medis. "Etika medis saat ini terkonsentrasi pada pemecahan pilihan moral sesuai dengan prinsip-prinsip etika dan peraturan," ungkap Beauchamp LT dalam karyanya Childress FJ: Principles of Biomedical Ethics.

Inilah empat etika kedokteran yang dijalankan para dokter di zaman kekuasaan kekhalifahan Turki Usmani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement