REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyindir panitia khusus (pansus) DPRD DKI Jakarta untuk pemilihan wakil gubernur ibu kota. Posisi wakil gubernur DKI Jakarta sudah setahun kosong.
"Soal wagub? Kursinya aja belum ada di depan itu hehe," kata Anies merujuk pada tempat dia memberi sambutan dalam penandatanganan nota kesepahaman KUPA-PPAS untuk rancangan APBD-P di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/8).
Anies juga merespons kemungkinan pemilihan wakil gubernur digarap DPRD baru DKI Jakarta mengingat masa jabatan politisi Kebon Sirih akan habis sekitar pekan ketiga Agustus. Anies mengatakan, masa jabatan DPRD merupakan hal berbeda dengan pemilihan wagub DKI.
Ia mengatakan nama calon wagub sudah ada di tangan Pansus pemilihan wagub. "Saya berharap Pansus segera menunaikan tugasnya. Karena tugasnya kan sudah di Pansus, supaya segera tuntas diusulkan ke paripurna sehingga bisa dibahas," ujar Anies.
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan permasalahan di partai-partai pengusung Anies yakni Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan tersebut menyebut bola pemilihan wagub itu saat ini bukan lagi di partai pengusung. "Kan susah selesai mereka," kata dia.
Ia mengatakan partai pengusung sudah mengusulkan dua nama. "Jadi sekarang bolanya ada di Pansus, bukan lagi di partai pengusung. Kalau dulu bolanya di partai pengusung. Sekarang (nama calon) sudah dikirimkan sejak 2 Maret 2019, jadi sudah lima bulan," ucap Anies menambahkan.
Sebelumnya, posisi wakil gubernur DKI Jakarta sudah kosong selama satu tahun terakhir sejak ditinggalkan oleh Sandiaga Uno. Secara khusus, DPRD DKI Jakarta membentuk pansus guna mencari orang yang tepat untuk posisi pendamping Gubernur Anies Baswedan.
Namun, hingga kini belum ada kepastian mengenai pendamping Gubernur Anies itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika