Kamis 15 Aug 2019 14:12 WIB

Presiden Pakistan Peringatkan Peluang Perang dengan India

Pakistan dan India bersengketa atas wilayah Kashmir.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Mahasiswa Pakistan membakar poster Perdana Menteri India Narendra Modi menentang pencabutan status otonomi Kashmir di Lahore, Pakistan, Rabu (7/8).
Foto: AP Photo/K.M. Chaudary
Mahasiswa Pakistan membakar poster Perdana Menteri India Narendra Modi menentang pencabutan status otonomi Kashmir di Lahore, Pakistan, Rabu (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Presiden Pakistan Arif Alvi mengatakan, negaranya akan membela diri jika India memberlakukan perang terhadap Pakistan. Hal itu menyusul kebijakan India yang mencabut status istimewa Jammu dan Kashmir. 

"Muslim tidak ingin perang, tetapi kami tidak akan mundur jika terpaksa harus berperang," ujar Alvi, dilansir Anadolu Agency, Kamis (15/8).

Baca Juga

Alvi memperingatkan, perang antara Pakistan dan India tidak hanya menimbulkan dampak bagi kedua negara. Namun, perang tersebut dampaknya akan dirasakan di seluruh dunia.

"Kami untuk Kashmir dan mereka untuk kami. Nasib dan penderitaan mereka memengaruhi kami. Pakistan tidak menerima upaya untuk mengubah komposisi demografis wilayah yang diduduki," kata Alvi. 

Hari Kemerdekaan Pakistan ditandai sebagai hari solidaritas untuk rakyat Jammu Kashmir. Untuk pertama kalinya, bendera Pakistan dan bendera Azad Kashmir dikibarkan secara berdampingan di semua gedung pemerintah dan swasta. Presiden meminta warga Pakistan untuk mengirim video dan foto yang berkaitan dengan Kashmir. 

"Kami tidak akan membiarkan mereka sendirian di langkah apa pun. Orang-orang Kashmir adalah orang-orang kami dan kami menganggap rasa sakit mereka sebagai rasa sakit kami," ujar Alvi. 

Perayaan hari kemerdekaan Pakistan dimulai dengan penghormatan senjata di ibu kota federal Islamabad dan empat ibu kota provinsi yakni Karachi, Lahore, Peshawar, dan Quetta. Penghormatan senjata juga dilakukan di wilayah Azad Kashmir dan Gilgit-Baltistan.

Lalu litas di seluruh Pakistan terhenti ketika lagu kebangsaan diputar sekitar pukul 8.00 pagi waktu setempat. Sementara itu, ribuan warga Pakistan ikut berpartisipasi dalam aksi solidaritas Kashmir dengan membawa bendera. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement