Kamis 15 Aug 2019 14:17 WIB

ACT Buka Sekolah Gratis 'Humanity School' di Padang

Sekolah yang ditaja ACT di Padang ini bertujuan mencetak para penghafal Alquran

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Hasanul Rizqa
ACT Sumatera Barat meluncurkan sekolah gratis Humanity  School di Nagari Air Dingin, Kota Padang. Sekolah ini dibangun untuk  membantu pendidikan anak kurang mampu agar menjadi penghafal Alquran
Foto: Dok ACT
ACT Sumatera Barat meluncurkan sekolah gratis Humanity School di Nagari Air Dingin, Kota Padang. Sekolah ini dibangun untuk membantu pendidikan anak kurang mampu agar menjadi penghafal Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Barat mendirikan sekolah cuma-cuma bertajuk "Humanity School" di Nagari Air Dingin, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat. Sekolah ini dibangun untuk membantu pendidikan anak kurang mampu utamanya agar mereka menjadi penghafal Alquran (hafiz).

Humanity School ini diluncurkan di sela-sela acara Syukuran Qurban, Senin (12/8) lalu. Kepala Cabang ACT Sumatra Barat (Sumbar), Zeng Welf mengatakan peluncuran Humanity School sengaja dibarengi acara Syukuran Qurban.

Baca Juga

Salah satu tujuannya ialah memberikan kebahagiaan berlipat, yakni adanya sekolah tahfiz gratis sekaligus hidangan kurban yang dinikmati bersama-sama. Humanity School di Kota Padang merupakan sekolah pertama yang dibangun ACT dari dana donasi para dermawan.

"Ini sekolah percobaan yang kita rintis untuk memajukan pendidikan di wilayah prasejahtera di Padang. Dalam tahap awal ini ada 30 murid yang mengikuti pendidikan di Humanity School yang berada di kawasan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang,” ujar Zeng Welf dalam keterangan yang diterima Republika, Kamis (15/8).

Ia mengatakan anak-anak tersebut berasal dari kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA ) Air Dingin dan sekitar kawasan Balai Gadang. Sasaran ACT yakni anak-anak yang tidak mampu di sekitar sekolah.

Humanity School menyediakan dua jadwal sekolah kepada anak-anak; kelas pagi dan kelas siang. Jika para siswa tidak bisa mengikuti sekolah pagi, maka mereka bisa mengikuti kelas Humanity School di siang hari, begitu pula sebaliknya.

Menurut Zeng, dewasa ini banyak sekolah pencetak penghafal Alquran bermunculan, namun mereka mematok harga yang mahal. “Kalau bagi yang mampu tentu tidak masalah. Namun bagi orang yang tidak mampu dan ingin menjadikan anak mereka penghafal Alquran, tentu ini berat. Ini yang coba kita bantu sesuai dengan visi kita untuk kemanusiaan," lanjut Zeng.

Di Humanity School, para siswa akan dididik oleh seorang guru yang memiliki hafalan Alquran 30 juz. Sekolah juga akan dipimpin seorang kepala sekolah dan dibantu oleh seorang petugas administrasi. Ke depannya, ACT Sumbar menargetkan dapat membangun sekolah formal gratis dalam kurun waktu dua tahun.

Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Padang Indriyedi Bakri mengapresiasi kepedulian ACT terhadap pendidikan di Kota Padang. "Kita berharap dari sekolah ini muncul penghafal-penghafal Alquran yang cerdas," kata Indriyedi.

Peluncuran Humanity School dalam Syukuran Qurban disambut positif oleh warga Air Dingin. Masih dalam rasa syukur, warga pun menikmati sajian Syukuran Qurban, seperti kalio daging, sup, rendang, dan dendeng. Selain menikmati santapan Syukuran Qurban, warga juga mendapatkan paket daging kurban.

Distribusi daging kurban yang dilakukan ACT tidak hanya menjangkau Kota Padang. Global Qurban-ACT Sumatra Barat juga turut menyapa sejumlah kabupaten lainnya, seperti Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kepulauan Mentawai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement