Kamis 15 Aug 2019 22:17 WIB

Pasukan India dan Pakistan Baku Tembak di Kashmir

Jubir Tentara Pakistan menyebut baku tembak dengan India terus berlanjut

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tentara paramiliter India berjaga di jalanan yang sepi saat jam malam di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Kamis (8/8).
Foto: AP Photo/Dar Yasin
Tentara paramiliter India berjaga di jalanan yang sepi saat jam malam di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Kamis (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MUZAFFARABAD -- Pasukan Pakistan dan India terlibat baku tembak di Line of Control (LoC), yakni perbatasan de facto kedua negara di wilayah Kashmir. Setidaknya tiga tentara Pakistan dan lima tentara India dilaporkan tewas. 

"Baku tembak yang terputus-putus terus berlanjut," kata kepala juru bicara angkatan bersenjata Pakistan Mayor Jenderal Asif Ghafoor melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis (15/8), dikutip Aljazirah.

Baca Juga

Hingga kini militer India belum memberikan keterangan apa pun terkait baku tembak di LoC Kashmir. Namun kejadian itu semakin meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. 

Sebelumnya Pakistan mengatakan siap merespons setiap bentuk agresi India di wilayah Kashmir. Islambad menilai, telah tiba waktunya memberi pelajaran kepada New Delhi.

“Tentara Pakistan memiliki informasi yang kuat bahwa mereka berencana melakukan sesuatu di Kashmir Pakistan dan mereka siap memberikan respons yang solid,” kata Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dalam pidatonya saat mengunjungi Kashmir yang dikelola negaranya pada Rabu (14/8). 

Dia pun memperingatkan India agar tak melakukan tindakan yang ceroboh. “Kami telah memutuskan jika India melakukan segala jenis pelanggaran, kami akan berjuang sampai akhir,” ujar Khan.

Ketegangan di Kashmir terjadi setelah India mencabut status istimewa wilayah tersebut pekan lalu. Perdana Menteri India Narendra Modi beralasan keputusan itu diambil untuk menyatukan Kashmir sepenuhnya dengan India. Selain itu dia pun hendak membebaskan wilayah tersebut dari kelompok teroris dan separatis.

Keputusan itu tak hanya memicu kemarahan dari warga Kashmir, tapi juga Pakistan. Ia memutuskan menurunkan hubungan diplomatiknya dengan India. Selain itu, Islamabad pun menangguhkan semua aktivitas perdagangannya dengan New Delhi. Pakistan mengatakan akan membawa permasalahan pencabutan status istimewa Jammu dan Kashmir oleh India ke Dewan Keamanan PBB.

Situasi di Kashmir masih dibekap ketegangan. Pasukan India masih menempatkan kawat berduri dan pos pemeriksaan, termasuk di ibu kota Srinagar. Jam malam pun masih diberlakukan. Langkah itu diambil India setelah terjadi kericuhan akibat aksi protes warga Kashmir pekan lalu.

Kashmir merupakan satu-satunya wilayah di India yang berpenduduk mayoritas Muslim. Sejak merdeka dari Inggris pada 1947, Kashmir terpecah dua, dua per tiga di antaranya dikuasai India, sementara sisanya milik Pakistan. Wilayah itu kemudian dipisahkan dengan garis Line of Control (LoC).  Perselisihan akibat sengketa Kashmir telah membuat India dan Pakistan tiga kali berperang, yakni pada 1948, 1965, dan 1971.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement