Jumat 16 Aug 2019 09:47 WIB

Polisi Diraja Malaysia akan Panggil Zakir Naik

Polisi Malaysia akan menginterogasi tiga orang terkait pernyataan berbau rasialisme.

Ulama asal India Zakir Naik.
Foto: ANTARA
Ulama asal India Zakir Naik.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Polisi Diraja Malaysia (PDRM) akan memanggil Dong Zhong, Koon Yew Yin, dan Zakir Naik untuk diinterogasi terkait penyebaran berita-berita palsu dan pernyataan berbau rasialisme.

"Saya ingin memberikan perhatian terhadap kecenderungan berbagai pihak yang menyebarkan berita palsu dan pernyataan berbau rasialisme belakangan ini tanpa melihat sensivitas masyarakat," ujar Menteri Dalam Negeri Malaysia Tan Sri Muhyiddin HJ Mohd Yassin dalam siaran pers, Jumat (16/8).

Baca Juga

Muhyiddin mengatakan beberapa individu lain juga telah dipanggil untuk diinterogasi dan ada yang sedang dalam perhatian PDRM. "Tindakan selanjutnya akan diambil termasuk mendakwa mereka yang terlibat dibawah Pasal 504 KUHP jika terdapat bukti yang mencukupi," katanya.

Muhyiddin menegaskan PDRM bekerja sama dengan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) senantiasa memantau pernyataan yang dibuat yang berpotensi mengeruhkan keadaan terutama di media sosial. "Saya ingin mengingatkan semua pihak termasuk bukan warga Malaysia bahwa aparat di bawah kementrian saya tidak akan ragu mengambil tindakan undang-undang kepada siapa saja yang coba-coba mengganggu keharmonisan dan ketentraman umum di negara ini," katanya.

Muhyiddin menyerukan siapa saja yang mempunyai informasi berkaitan dengan pernyataan atau komentar yang berunsur fitnah, rasialis, dan hasutan agar melaporkan kepada pihak berwenang dengan mengirimkan ke media sosial resmi PDRM.

Persekutuan Persatuan-Persatuan Lembaga Pengurus Sekolah China Malaysia (Dong Zong) menolak pengenalan tulisan Jawi (penulisan Arab untuk Bahasa Melayu) dalam pelajaran Bahasa Malaysia tingkat empat di Sekolah China. Informasi terbaru Kementerian Pendidikan Malaysia menyebutkan tulisan Jawi hanya akan diajarkan di sekolah-sekolah vernakular (sekolah yang menggunakan bahasa ibu dalam pengajaran) jika Persatuan Ibu Bapak dan Guru (PIBG) setuju dengan pembelajarannya.

Pengusaha Koon Yew Yin mengkritik tentara Malaysia dengan mengatakan anggota pasukan tersebut hanya makan dan tidur, namun dia kemudian meminta maaf dengan pernyataannya. Sedangkan pendakwah Zakir Naik dalam ceramahnya mengatakan rakyat Malaysia beragama Hindu lebih mendukung Pemerintah India dibanding Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Dia juga menyebut orang China Malaysia sebagai tamu lama. Namun, Zakir Naik dalam pernyataannya mengatakan ucapannya tentang Malaysia Hindu telah dikutip secara salah. Pendakwah yang mendapatkan permanent resident (penduduk tetap) di Malaysia ini juga mengatakan ceramahnya adalah untuk menjawab seruan orang-orang yang menghendaki dirinya keluar dari Malaysia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement