REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar mendoakan agar generasi penerus mampu bersatu mempertahankan amanah dan cita-cita para pendiri bangsa. "Tujuannya mewujudkan bangsa Indonesia yang adil, makmur, berdaulat dan sangat diperhitungkan bangsa lain di dalam benteng dan panji-panji NKRI," kata dia saat membacakan doa penutup sidang tahunan MPR RI di Gedung MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8).
Selain itu, sidang tahunan yang rutin dilaksanakan oleh pemerintah tersebut diharapkan mampu melahirkan hasil-hasil yang berguna bagi bangsa Indonesia. Nasaruddin juga berdoa agar bangsa Indonesia senantiasa mampu bersikap ikhlas dan istiqamah, tidak hanya bersikap kritis tapi juga bisa bersikap santun, tidak hanya berani melakukan kebenaran namun juga takut melakukan pelanggaran.
"Bukan hanya pandai melihat kelemahan orang lain tetapi juga bisa melihat kelemahan diri sendiri," kata dia.
Kepada para pemimpin yang baru saja terpilih pada pemilu serentak 2019, ia juga berharap dan berdoa agar tidak hanya menjadi sosok pemimpin baik tetapi juga bisa menjadi rakyat yang baik. Ia mengatakan saat ini perjuangan bangsa Indonesia masih jauh dan besarnya tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu, para pemimpin bangsa atau penentu kebijakan didoakan bisa mengemban amanah dengan berhasil.
Sebagai contoh, saat ini masih banyak orang lemah di sekitar lingkungan masing-masing yang sepenuhnya belum bisa ditolong, pihak dizalimi, dan belum terlindungi dengan maksimal. Pada sidang tahunan MPR RI tersebut terlihat hadir Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, mantan Wakil Presiden RI keenam Try Sutrisno. Selain itu, tampak juga hadir Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, calon Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin serta calon wakil presiden Sandiaga Uno dan para pejabat negara lainnya.