REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan bersama DPD dan DPR, Jumat (16/8). Konten pidato dibuka dengan pesan optimisme bahwa Bangsa Indonesia bukan hanya Pulau Jawa, tapi mencakup seluruh gugus kepulauan dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Rote.
Jokowi juga menyampaikan bahwa kemajuan Indonesia bukan karya Presiden dan Wapres semata. Bukan juga karya lembaga legislatif semata, namun juga karya seluruh aspek profesi dan seluruh elemen masyarakat.
Jokowi menyebut, kemajuan Indonesia juga diperjuangkan oleh pemuka agama, pendidik, pelaku usaha, buruh, hingga petani dan nelayan. Jokowi juga tak lupa menyebut peran serta seluruh partai politik dalam memajukan Bangsa Indonesia. Jokowi lebih dulu menyebut parta-partai koalisi, baru dilanjutkan dengan partai-partai nonkoalisi.
"Kecepatan kita dalam meraih cita-cita adalah peran bersama. Peran PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PPP, Perindo, PSI, Hanura, PBB, dan PKPI. Dan jangan lupa peran Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, Berkarya, dan Garuda," ujar Jokowi.
Jokowi yakin, bila seluruh aspek masyarakat memiliki satu visi yang sama, maka Indonesia mampu melakukan lompatan kemajuan secara signifikan. "Saya mengajak kita semua untuk optismistis dan kerja keras. Sayalah yang memimpin lompatan kemajuan kita bersama," ujar Presiden.
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga meminta izin kepada anggota dewan untuk memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan. Meski Jokowi tidak menyebutkan lokasi pastinya, namun dirinya pernah menyebutkan bahwa pilihan lokasi ibu kota baru ada di tiga provinsi, yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.