REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DIY menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi yang ada di wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Bantuan kemanusiaan yang disalurkan oleh PLN UID Jawa Tengah dan DIY ini total mencapai Rp 75 juta.
Bantuan bersumber dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN serta hasil donasi yang dihimpun dari para karyawan PLN di lingkungan UID Jawa Tengah dan DIY.
“Bantuan sebesar Rp 50 juta dihimpun dari karyawan kami dan sisanya Rp 25 juta berasal dari YBM PLN,” ungkap General Manager PLN UID Jawa Tengah dan DIY, Agung Nugraha, di Semarang, Jumat (16/8).
Bantuan kemanusiaan PLN UID Jawa Tengah dan DIY ini, kata Agung, telah disalurkan kepada saudara yang menjadi korban bencana alam gempa di wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, melalui Badan Penanggulngan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (15/8) kemarin.
Secara simbolis, bantuan tersebut telah diterimakan oleh General Manager PLN UID Jawa Tengah dan DIY kepada Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Tengah, Sudaryanto.
Ia juga berharap pemberian bantuan ini akan dapat meringankan beban korban yang terdampak bencana di wilayah kabupaten Halmahera Selatan. Khususnya dalam masa tanggap darurat penanganan pascagempa.
“Kami turut prihatin atas terjadinya bencana gempa bumi yang menimpa saudara- saudara kita di Halmahera Selatan. Dengan bantuan kemanusiaan yang di himpun spontan ini dapat memberikan manfaat kepada para korban,” kata Agung.
Terpisah Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Tengah, Sudaryanto menyampaikan, bantuan tersebut rencananya akan dikirimkan ke lokasi bencana setelah tanggal 17 Agustus 2019.
Rencananya bantuan ini bakal diperuntukkan bagi pembangunan kembali infrastruktur yang rusak akibat terdampak gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Halmahera Selatan pada Sabtu (14/7) lalu.
Seperti halnya bencana alam yang terjadi di daerah lain, dukungan seluruh elemen masyarakat Indonesia akan meringankan para korban di daerah bencana. “Makanya kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada PLN atas kepeduliannya terhadap saudara saudara di Halmahera Selatan,” katanya.
Seperti diketahui, gempa bumi bermagnitudo 7,2 SR yang mengguncang wilayah Halmahera Selatan telah mengakibatkan rusaknya sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum warga.
Berdasarkan data per 31 Juli 2019 dari BPBD, sebanyak 14 orang meninggal dunia, 2.779 rumah rusak dan 135 fasilitas umum rusak, puluhan diantaranya adalah fasilitas pendidikan (sekolah).
Dampak psikologis juga dirasakan para korban yang ada di wilayah terdampakbencana alam ini. Sejumlah warga di Halmahera Selatan bahkan mengaku masih trauma akibat gempa yang meluluhlantakkan infrastruktur di wilayah mereka.