REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyesalkan aksi unjuk rasa mahasiswa di Cianjur yang berlangsung ricuh. Dari kejadian tersebut, sebanyak empat personel polisi menderita luka bakar akibat terkena bensin yang lantas tersulut api.
Sosok yang akrab disapa Kang Emil itu juga menghaturkan belasungkawa serta mendoakan kesembuhan bagi keempat polisi tersebut.
“Saya sangat menyesalkan kejadian di Cianjur. Sebuah unjuk aspirasi, unjuk rasa, berakhir tidak baik. Saya kira di Indonesia kita pahami hak berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat, itu dilindungi. Tapi, harus ingat, kita punya adab, yaitu adab Pancasila,” ujar Ridwan Kamil, Jumat (16/8).
Selain itu, Emil mengimbau semua pihak untuk menyampaikan pendapat dengan tetap memerhatikan regulasi dan adab yang baik. Ini supaya pesan yang disampaikan dapat diterima semua pihak.
Kejadian di Cianjur beberapa waktu lalu dinilainya mesti menjadi pembelajaran yang berharga. Tujuannya supaya insiden yang serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Harus jadi pelajaran agar pesan dapat diterima harus disampaikan dengan cara baik. Mudah-mudahan tidak terulang lagi yang menjadi pembelajaran bersama,” kata Emil.
Sebelumnya, salah seorang anggota Sabhara Polres Cianjur atas nama Aiptu Erwin mengalami luka bakar yang serius saat sedang mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus berunjuk rasa di halaman Gedung DPRD Kabupaten Cianjur, Kamis (15/8) sekitar pukul 13.00 WIB.
Tubuh Erwin diketahui terbakar seketika setelah seorang pengunjuk rasa menyiramkan bensin ke tubuhnya.
"Saat itu anggota (Aiptu Erwin) berusaha memadamkan api. Namun tiba-tiba seorang pengunjuk rasa menyiramkan bensin ke tubuh anggota hingga akhirnya terbakar," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (15/8).
Dia menyebut, sebanyak 15 oknum mahasiswa yang terlibat dalam unjuk rasa itu telah diamankan. Mereka kemarin telah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Cianjur.