BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Kampung di RW 11, Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, baru saja mendeklarasikan sebagai Kampung Kepo. Kampung Kepo lahir dari kepedulian berbagai pihak termasuk PKK, terhadap pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Kehadirannya sekaligus menambah daftar kampung tematik di Kota Bogor.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian mengatakan, apabila kesehatan reproduksi tidak dijaga akan menimbulkan penyakit berbahaya, termasuk kanker serviks. Tercatat, kesadaran ibu-ibu melakukan Iva Test masih di bawah 20%.
"Tidak semua ibu-ibu punya keberanian untuk periksa organ reproduksi karena ada rasa takut. Maka dari itu, butuh support dari para suami," katanya, Jumat (16/8/2019).
AYO BACA : Soal Provinsi Bogor Raya, Bekasi Lebih Pilih Masuk Jakarta
Kampung Kepo, lanjut Yane, merupakan kolaborasi untuk penguatan agar ibu-ibu memiliki keinginan dan keberanian melakukan tes tersebut. Kelompok Kerja 4 TP PKK yang mengurusi kesehatan, membuat nama Kepo tersebut agar lebih familiar dan akrab di telinga ibu-ibu.
"Jadi itu tercetus dari kelompok kerja 4 PKK, yang akhirnya keluarlah kata Kepo tersebut," katanya.
Yane mengaku Kampung Kepo ini belum ada di Indonesia. Kota Bogor yang pertama mengusung tema kesehatan reproduksi ini. Kampung Kepo juga menjadi pioneer dalam hal kepedulian terhadap kesehatan reproduksi wanita dan bisa menjadi contoh bagi kampung lainnya.
AYO BACA : Soal GKI Yasmin, Bima Arya Tak Berikan Tenggat Waktu
"Dipilihnya lokasi ini juga karena menjadi salah satu peserta lomba. Lomba PKK berjenjang, nanti hari Senin besok, ada penilaian tingkat provinsi," kata Yane.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Rubaeah mengatakan, Kampung Kepo juga menjadi bagian dari program Dinkes 2019. Di beberapa kelurahan juga Dinkes mencanangkan Kampung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
"Kami harapkan menjadi contoh untuk di wilayah lainnya dan dengan adanya Kampung Germas dan Kampung Kepo bisa menciptakan lingkungan yang bersih, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakatnya," jelasnya.
Rubaeah menambahkan, Kepo yang berarti Kesehatan Reproduksi memang fokus pada kesehatan reproduksi untuk membentuk generasi yang berkualitas. Pasalnya, menjaga kesehatan reproduksi harus dimulai dari masa remaja. Penyuluhan pengetahuan tentang reproduksi selama ini dianggap sebagai hal tabu, padahal hal itu harus diketahui para remaja.
"Tesnya gratis, hasil tesnya pun langsung keluar bisa ditunggu dan langsung tahu," katanya.
AYO BACA : Rekor Tak Terkalahkan PS Tira-Persikabo Harus Kandas