REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prajurit TNI mendapat serangan dari kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) jelang peringatan HUT RI. Serangan yang dilakukan saat prajurit TNI sedang konvoi membawa logistik di Trans Wamena-Habema itu mengakibatkan dua orang terkena luka tembak.
"Pada Jumat (16/8) telah terjadi penghadangan terhadap konvoi kendaraan pengangkut logistik Satgas Pamrahwan di jalan Trans Wamena - Habema," ujar Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (17/8).
Ia mengatakan kejadian itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIT di KM 39 jalan Trans Wamena-Habema. Dua unit kendaraan jenis Hilux yang baru selesai mengantar perbekalan bagi personel Pos Pamrahwan TNI yang berada di Mbua mendapat tembakan sporadis dari KKSB. Dugaan sementara kelompok tersebut dipimpin Egianus Kogoya.
"Menurut laporan yang diterima, tembakan berasal dari dua arah yaitu ketinggian dan lembah yang berada di kanan dan kiri jalan," kata Yosua.
Dalam kondisi tersebut, 12 personel TNI yang bertugas mengawal konvoi segera turun meninggalkan kendaraan dan bereaksi dengan membalas tembakan. Kontak tembak berlangsung selama kurang lebih 20 menit. Yosua mengatakan tembakan balasan dari para personel TNI membuat kelompok tersebut melarikan diri.
"Setelah medan berhasil dikuasai, dua prajurit TNI dilaporkan menderita luka tembak. Pratu Panji tertembak pada bagian lengan kiri dan Pratu Sirwandi tertembak pada paha kiri. Saat ini keduanya telah dievakuasi dan mendapat perawatan medis di RSUD Wamena. Kedua prajurit berasal dari satuan Yonif 751/VJS," jelas dia.
Yosua kini telah memerintahkan seluruh personel pos-pos Satgas Pamrahwan meningkatkan kesiapsiagaan. Mereka juga diminta untuk mengawasi jalan-jalan maupun medan-medan yang kemungkinan dijadikan sebagai jalan pelarian KKSB tersebut.