Sabtu 17 Aug 2019 12:48 WIB

Hari Kemerdekaan, Warga Depok Tasyakuran dan Doa Bersama

Warga Depok mendoakan para pahlawan bangsa yang telah memerdekakan Indonesia

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Elba Damhuri
Seorang warga berjalan disamping mural pahlawan di Depok, Jawa Barat, Jumat (16/8/2019).
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Seorang warga berjalan disamping mural pahlawan di Depok, Jawa Barat, Jumat (16/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dalam rangka menyambut peringatan HUT RI ke-74, warga Depok menggelar acara tasyakuran dan doa bersama. Selepas Shalat Isya terdengar sayup-sayup pembacaan dzikir dan doa yang dikirimkan untuk para pahlawan serta pejuang bangsa.

Ketua RT 7 RW 4 Kampung Kupu, Depok, Muhidin, mengungkapkan warga sangat antusias mengikuti dalam setiap rangkaiannya.  "Tasyakuran ini adalah sebagai rasa syukur  dan mengenang jasa para pahlawan. Kita isi dengan pembacaan zikir, pembacaan al-Fatihah dan doa untuk pahlawan dan pejuang. Acara kita tutup dengan makan tumpeng secara bersama dengan warga," ujar Muhidin di Jl Letkol Paridjo, Kampung Kupu, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (16/8) malam.

Muhidin mengungkapkan makan tumpeng bersama sebagai bentuk kebersamaan antar warga. Ia menambahkan, dalam kesempatan tersebut juga digelar lomba tumpeng.

"Harapannya, mengikuti komitmen Pemerintah HUT RI 74 yaitu ingin Indonesia Unggul, SDM Maju. Apalagi, saat ini banyak anak-anak kita sekolah tinggi diharapkan bisa pulang kembali ke lingkungan membangun lingkungan warga sekitar dan umumnya," tutur dia.

Hal senada diutarakan warga RT 4/4 Kampung Kupu, Riduansyah, yang menggelar acara tasyakuran dan doa. Menurutnya, warga berkumpul bersama di lapangan untuk doa dilanjutkan dengan makan tumpeng.

"Malam ini ada enam tumpeng dan makanan lainnya. Besok dilanjutkan dengan beragam lomba-lomba seperti panjat pinang dan lainnya," paparnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement