REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan komunikasi yang dijalin Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden terpilih Joko Widodo, lebih pada konsep pembangunan ke depan. Komunikasi itu, kata Edhy, bukan terkait jabatan yang diperoleh apabila Gerindra bergabung dalam pemerintahan.
"Kami walaupun tidak dapat apa pun, yang penting masih bisa memberikan masukan kepada pemerintah untuk perbaikan ekonomi, itu jauh lebih utama. Karena yang utama adalah konsep, bukan orang atau jabatan," kata Edhy di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Sabtu (17/8).
Edhy mengatakan, pembicaraan antara Prabowo dan Jokowi terkait hal-hal rinci. Kursi menteri belum dibicarakan karena hal yang utama adalah konsep, bukan jabatan. Menurut dia, semua keputusan partai ada di tangan Prabowo sebagai Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra. Semua kader akan patuh kepada keputusannya.
"Di Gerindra yang paling penting adalah bagaimana sikap Ketua Umum Gerindra. Kami siap laksanakan perintah beliau, pasti ada alasan menunjuk," ujarnya.
Edhy mengatakan kalau nanti Gerindra berada di luar pemerintahan, partainya tetap akan memberikan masukan kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Namun, menurut dia, kalau nanti pada akhirnya diminta dan diajak bergabung dalam pemerintahan, Gerindra akan tetap kritis untuk menyampaikan fakta apa adanya, bukan untuk menyenangkan pimpinan.
"Kalau nanti Gerindra tidak dapat apa pun, yang penting kami bisa memberikan masukan pada pemerintah untuk perbaikan ekonomi dan pendidikan anak-anak kita, itu jauh lebih utama," katanya.