REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama menuduh PM Australia Scott Morrison menghina para pemimpin negara-negara kepulauan Pasifik ketika pertemuan puncak kawasan berlangsung pekan ini. Bainimarama juga mengatakan pejabat-pejabat China jauh lebih bijaksana dan lebih santun.
PM Fiji mengeluarkan pernyataan itu setelah Forum Kepulauan Pasifik gagal menyepakati komitmen baru soal perubahan iklim atas desakan pemerintah Australia, yang mendukung penambangan batu bara. Kegagalan membuat kecewa para pemimpin negara-negara kepulauan itu. Negara Pasifik menghadapi ancaman kenaikan permukaan laut.
Bainimarama menyebut Morrison berusaha memaksakan kebijakan negaranya kepada negara-negara lainnya. Morrison juga ia anggap telah menghina para pemimpin dengan mengatakan sudah berapa banyak uang yang dikeluarkan Australia bagi kawasan itu.
"Perdana menteri ini sangat menghina, sangat merendahkan, tidak bagus bagi hubungan," kata Bainimarama kepada Guardian Australia, Jumat (16/8) malam, satu hari setelah para pemimpin 18 negara pulau Pasifik melakukan pertemuan di Tuvalu.
Australia dan Amerika Serikat dalam sejarahnya memiliki pengaruh yang tak terbendung di Pasifik. Namun dalam beberapa tahun belakangan, kendali mereka di kawasan itu menghadapi ganjalan dari China.
Bainimarama mengatakan tidak ada persaingan antara Australia dan China. Tetapi ketika ditanya apakah beberapa pemimpin negara Pasifik mungkin sekarang berupaya membangun hubungan lebih baik dengan China, dia mengatakan, "tidak ada yang lebih baik dari itu".
"Pejabat-pejabat China itu tidak menghina kami," kata Bainimarama. "Mereka tidak mengatakan kepada dunia kami sudah memberi uang sebanyak ini kepada pulau-pulau Pasifik. Mereka tidak melakukan itu. Mereka orang-orang baik, pastinya lebih baik dibandingkan dengan Morrison."
Kantor Morrison tidak segera mengomentari tuduhan Bainimarama itu. Namun, pada Sabtu pagi Morrison mengatakan Australia menjunjung komitmennya pada kawasan tersebut.