Sabtu 17 Aug 2019 16:38 WIB

Jaga Pancasila, Kemhan Cetak 83 Juta kader Bela Negara

84 juta kader bela negara dipersiapkan untuk melindungi Pancasila dari ancaman.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah memcetak 83.458.360 kader bela negara pada 2019. Penanaman nilai-nilai bela negara dipercaya ampuh untuk menangkal ancaman degradasi terhadap Pancasila.

"Upaya ini dapat mewujudkan SDM Indonesia unggul yang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban, taat pada aturan hukum, disiplin, serta bekerja profesional sesuai bidang pengabdiannya," ujar Menhan, Ryamizard Ryacudu, melalui keterangan persnya, Sabtu (17/8).  

Baca Juga

Menurut Ryamizard, SDM unggul adalah manusia Indonesia yang lahir dan tumbuh dalam kondisi kesehatan yang baik, mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan memiliki karakter kuat. Dengan begitu, mereka siap bersaing di tengah situasi global yang kompetitif. 

Sementara itu, kata dia, Kemhan juga terus meningkatkan program pembangunan SDM Pertahanan Negara dengan berbagai cara. Beberapa di antaranya adalah penanaman nilai-nilai bela negara dan pemberian pendidikan kepada seluruh pegawai Kemhan dan prajurit TNI.  

Menurut dia, hal itu dilakukan untuk membentuk generasi Smart ASN demi terwujudnya birokrasi kelas dunia. Ia mengatakan, generasi tersebut harus memiliki delapan karakteristik, yaitu integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, memiliki kemampuan IT, dan bahasa asing, hospitality, networking, serta enterpreneurship.  

“Dengan demikian, semangat membangun SDM yang kita lakukan akan dapat mewujudkan keberhasilan berupa prestasi-prestasi bagi bangsa Indonesia yang pada akhirnya menjadikan Indonesia maju di mata dunia," tuturnya.  

Ryamizard juga mengatakan, salah satu keberhasilan Kemhan dan TNI adalah telah melaksanakannya penanaman lima nilai bela negara di seluruh wilayah Indonesia.

Penanaman kesadaraan bela negara, kata dia, tentunya berpengaruh terhadap kesadaran masyarakat dalam mendukung pembangunan nasional dalam membangun SDM yang unggul untuk Indonesia maju.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement