REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN SERIBU -- Pertamina Hulu Energi Offshore North West Jawa (PHE ONWJ) terus berupaya memaksimalkan pembersihan ceceran minyak di laut, sebagai dampak dari peristiwa di sekitar anjungan lepas pantai YYA. Tim HSSE Pertamina bersama Polairud, Kamis (15/8), melakukan pemantauan di perairan sekitar Kepulauan Seribu dengan menggunakan Kapal Kapodang.
Senior Vice President HSSE Korporat Pertamina, Lelin Eprianto, menjelaskan upaya pembersihan intens dilakukan di laut dan di daratan yang terbagi dalam dua zona, yaitu zona 1 dan zona 2. Menurutnya, Zona 1 adalah yang lokasinya dekat dengan Sumur YYA-1 di Kabupaten Karawang. Sedangkan Zona 2 wilayah perairan yang jauh dari sumur, seperti di Kepulauan Seribu ini.
''Pembagian zona ini dimaksudkan untuk memudahkan pembersihan agar peralatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan,'' jelas Lelin, dalam keterangan resminya, Sabtu (17/8).
Lelin menambahkan, di Zona 2 tim Pertamina dibantu oleh nelayan di wilayah pesisir dan Polairud. “Setiap pagi kami memantau melalui udara, dibantu Polairud untuk memastikan lokasi mana saja yang masih ada ceceran minyak. Karena tantangan yang kita hadapi saat ini adalah cuaca dan ombak. Pembersihan dilakukan berlawanan dengan arus laut,'' imbuhnya.
Dua Petugas Ditpolair bersama petugas Pertamina bersiap akan melakukan pemantauan di sekitar Kepulauan Seribu dengan menggunakan Kapal Kapodang di Pesisir Ancol, Tanjung Priok, Jakarta, pada Kamis (15/8). (doc Pertamina)
Sementara Direktur Polair Korpolairud Baharkam Polri, Brigjen Pol Lotharia Latif, menjelaskan pihaknya telah membantu Pertamina dalam beberapa pekan terakhir ini. ''Dari sisi transportasi, kami melakukan pemantauan dari udara dan laut. Selain itu kami juga membantu pembersihan, pengumpulan, dan pengangkutan ceceran minyak tersebut ke lokasi akhir pengolahan limbah,'' jelas Latif.
Latif menegaskan, pihaknya selalu siap membantu Pertamina sebagai upaya agar laut dan pesisir pantai di sekitar Kepulauan Seribu kembali bersih. Sehingga, nelayan dapat kembali beraktivitas seperti semula.
''Kapanpun dibutuhkan, kami siap membantu. Kita juga terus bersama-sama mengevaluasi kegiatan ini agar berjalan efektif,'' katanya. ''Kami terbuka menerima informasi dari masyarakat dan nelayan sehingga pembersihan dapat tuntas dan tidak ditemukan ceceran minyak lagi di laut dan di pesisir pantai.''