Ahad 18 Aug 2019 00:07 WIB
Rep: Muhammad Rizki Triyanan/Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- 17 Agustus 2019, sejak pagi menjelang, hiruk pikuk terlihat di perlintasan kereta api non aktif Jembatan Cisomang. Para anak muda yang tergabung dalam komunitas pecinta alam Jawa Barat mulai mempersiapkan diri untuk melakukan upacara Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-74.
Upacara kali ini terbilang unik. Peringatan hari kemerdekaan yang biasa dilakukan di tanah lapang hingga Istana Negara, kini dilakukan di perlintasan kereta api yang sudah tidak aktif sejak 2004 lalu. Ide kegiatan itu berawal dari keisengan teman-teman pecinta alam.
Namun, seiring waktu berjalan dan tekad yang bulat, Capung, sang penggagas pengibaran bendera di Cisomang pun memutuskan untuk melakukannya. Menurut dia, Jembatan Cisomang juga memiliki makna dan sejarah dimasa penjajahan dulu.
Jembatan yang menjadi perbatasan Purwakarta-Bandung ini merupakan buatan orang Indonesia meski di bawah tekanan para penjajah. Dirinya bersama teman-teman di pecinta alam lain pun berinisatif mengibarkan bendera sang saka merah putih berukuran 20 x 13 meter sebagai penghormatan kepada jasa para pahlawan.
Capung mengakui, dalam proses pengibaran bendera merah putih sempat mengalami kesulitan mengatur penurunan bendera, selain ukuran bendera cukup besar, mereka juga berjibaku melawan rasa takut di atas ketinggian 100 meter dari dasar sungai. Namun, dengan semangat perjuangan, bendera sang sangka merah putih berhasil dikibarkan.
Bagi warga sekitar, pengibaran bendera di Jembatan Cisomang sangat membanggakan. Terlebih, semangat dari para generasi muda untuk tetap mewarisi semangat juang para pahlawan.
Mereka, bukan hanya ingin menunjukkan eksistensi melainkan menjadi bagian dari anak bangsa yang akan terus berjuang untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik.
Mungkin Ini hanyalah catatan sejarah kecil yang berhasil di torehkan, semoga ini menjadi simbol semangat perjuangan untuk menghasilkan karya-karya yang berguna bagi penerus bangsa selanjutnya.
Berikut video lengkapnya.
Videografer | Muhammad Rizki, Surya Dinata
Drone Pilot | Fakhtar Khairon Lubis
Video Editor | Fakhtar Khairon Lubis