Ahad 18 Aug 2019 11:21 WIB

Festival Bubur Ayam Ditarget Dongkrak Wisata Sukabumi

Bubur ayam dinilai sudah menjadi makanan lokal Sukabumi.

Red: Nur Aini
Bubur ayam untuk sarapan.
Foto: Republika/Prayogi
Bubur ayam untuk sarapan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Festival makan bubur ayam gratis dengan mengerahkan 50 gerobak dari penjual bubur ayam dijadikan salah satu upaya Muspida Kota Sukabumi, Jawa Barat, untuk mendongkrak ekonomi masyarakat.

"Festival yang kami gelar tepat di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 RI di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, tidak hanya sebatas menyemarakkan Dirgahayu RI dan menghibur masyarakat, tetapi tujuan lainnya untuk mendongkrak ekonomi warga Sukabum," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro di Sukabumi, Ahad (18/8).

Baca Juga

Menurutnya, ribuan warga yang hadir dalam acara tersebut tentunya bukan hanya dari dalam Sukabumi. Festival tersebut menjadi ajang promosi dan mengenalkan kelezatan bubur ayam Sukabumi yang mempunyai cita rasa tersendiri.

Dipilihnya bubur ayam menjadi kuliner utama di festival perayaan Hari Kemerdekaan ke-74 RI ini karena sudah menjadi kearifan lokal. Selama ini, bubur ayam tersebut dimakan hanya untuk sarapan saja, tetapi di Sukabumi tidak hanya pagi saja, siang, sore hingga malam masyarakat bisa menikmatinya.

Selain itu, di setiap penjuru Kota Sukabumi pun dengan mudah ditemui bubur ayam baik yang mangkal dengan gerobak ataupun membuka kios dan rumah makan khusus menu bubur ayam. Harganya pun tentunya terjangkau seluruh kalangan, pembeli tinggal memilih saja sesuai dengan selera.

"Tentunya di Hari Kemerdekaan ini kami pun ingin membagi kebahagiaan dengan masyarakat dengan cara menyantap bubur ayam gratis, sekaligus memperkenalkan penjual bubur ayam yang membuka usahanya di wilayah hukum kami," ujarnya.

Di sisi lain, Susatyo mengatakan festival tersebut diberi nama Bubur Ayam Merdeka dengan tujuan ingin menampilkan wajah Polres Sukabumi Kota yang ramah dan menyenangkan seperti layaknya penjual bubur. Mereka hadir setiap hari mulai dari pagi, siang, sore hingga malam, sesuai dengan motor pelayanan kami terhadap masyarakat.

Sementara, salah seorang warga Malida menambahkan kegiatan tersebut baru pertama kali ada di Sukabumi. Ia mengaku senang karena bisa mencicipi sekaligus menikmati bubur ayam khas Sukabumi.

"Rasanya memang tidak ada duanya, bahkan lebih terasa kelezatannya jika dibandingkan bubur dari luar Sukabumi. Pastinya saya akan ketagihan untuk menyantap bubur dari Sukabumi," kata warga asal DKI Jakarta ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement