REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengajak para generasi muda tidak ragu-ragu dalam memulai usaha rintisan atau startup. Menurut JK, jika tidak segera, maka Indonesia hanya akan menjadi konsumen dari produk-produk Cina maupun Jepang.
"Kalau kita tidak mulai berusaha startup, maka kita akan menjadi konsumennya Jepang dan China, jangan kayak Amerika. Anda masuk toko di AS, barang apa saja pasti Made in China," ujar JK saat menghadiri Ignite the Nation Gerakan 1000 Startup di Istora Senayan, Komplek Gelora Bung Karno, Ahad (18/8).
JK pun mengibaratkan memulai usaha maupun startup dengan ilmu belajar berenang. JK menjelaskan, jika terlalu banyak belajar teori tanpa diikuti praktik, maka tidak akan bisa berenang.
"Menjadi pengusaha, menjadi startup itu sama dengan belajar berenang, pengalaman pribadi ini, baca semua buku tentang berenang lalu baru turun ke sungai, itu tenggelam. Tapi turun pelan-turun dari pinggir, 3-4 hari bisa berenang. Tidak usah baca teorinya terlalu banyak, jalan saja secara bersama-sama," kata JK.
Namun, JK mengingatkan generasi muda tidak hanya berfokus pada startup berbasis platform semata. Tetapi juga, startup up yang memiliki nilai bisnis yang nyata dan berbentuk fisik.
Dengan begitu, JK meyakini makin menambah perkembangan startup di Indonesia.
"Jadi startup ini jangan berpikir satu, tapi berpikir macam-macam, jangan berpikir semua seperti Tokopedia, Bukalapak, artinya platform, harus ada yang berpikir bagaimana membikin biskuit, baju, bagaimana jual durian, buah-buahan, harus ada faktor nyatanya, fisiknya," kata JK.