REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho mengungkapkan, kondisi anggota polisi diari Polsek Wonokromo, yang menjadi korban penyerangan pelaku berinisial IM, terus membaik. Menurut Sandi, setelah mendapat serangan, korban langsung menjalani operasi, dan saat ini kondisinya sudah semakin baik.
"Alhamdulillah tadi pagi saya habis ke sana, menjenguk polisi yang jadi korban. Alhamdulillah semalem sudah langsung dioperasi. Hari ini kondisinya sudah membaik," kata Sandi, Ahad (18/8).
Sandi menegaskan, meski sempat terjadi penyerangan di Polsek Wonokromo, tetapi pelayanan di Kota Surabaya, termasuk di Polsek Wonokromo, tetap berjalan sebagaimana mestinya. Namun demikian, kata Sandi, kesiapsiagaan anggota kepolisian di Kota Surabaya ditingkatkan, setelah terjadinya penyerangan tersebut.
"Pelayanan untuk masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Namun kewaspadaan akan ditingkatkan. Yang jelas bahwa mengedepankan pelayanan masyarakat untuk bisa memastikan pelayanan tidak terganggu," ujarnya.
Pada Sabtu sore sekira pukul 17.00 WIB, seorang pria tak dikenal menyerang anggota Polsek Wonokromo dengan berpura-pura melapor ke bagian SPKT. Namun, tiba-tiba pelaku menyerang menggunakan celurit hingga mengakibatkan seorang anggota polisi terluka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.
Terduga pelaku bernama IM, tak lama setelah kejadian, langsung bisa dilumpuhkan. Polisi juga telah menjemput keluarga pelaku penyerangan terhadap anggota Polsek Wonokromo Ajun Inspektur Satu Agus Sumartono berinisial IM, di wilayah Sidosermo Surabaya, Sabtu (17/8) malam. Istri dan tiga anak pelaku diminta ikut polisi, dan petugas juga menggeledah indekos serta mengamankan laptop, kertas, dan ponsel.
Polri menyebutkan adanya dugaan keterlibatan terduga teroris dalam insiden penyerangan di Markas Kepolisian Sektor Wonokromo, Jawa Timur. Detasemen Khusus 88 Antiteror pun diturunkan bersama kepolisian setempat, untuk melakukan penyelidikan lebih dalam, terkait kasus tersebut.