REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Potensi peningkatan kecepatan angin kembali melanda Wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning). Masyarakat pun diimbau mewaspadai dampak yang ditimbulkan akibat kondisi itu, salah satunya pohon tumbang.
‘’Potensi peningkatan kecepatan angin akan berlangsung pada 18 – 20 Agustus 2019 di Wilayah Ciayumajakuning,’’ kata Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, Ahad (18/8).
Pria yang disapa Faiz itu menjelaskan, peningkatan kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning itu disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signfikan di wilayah utara dan selatan ekuator.
Posisi matahari yang berada di utara ekuator, mendukung terbentuknya pusat tekanan rendah di wilayah tersebut yang mencapai 991 hPa. Sedangkan di wilayah selatan, mulai terbentuk pusat tekanan tinggi yang mencapai 1034 hPa.
‘’Perbedaan tekanan yang cukup signifikan tersebut berpengaruh pada peningkatan kecepatan angin di wilayah selatan ekuator,’’ terang Faiz.
Wilayah Ciayumajakuning, lanjut Faiz, berada di selatan dekat dengan pusat tekanan tinggi yang berada di daratan Australia. Hal tersebut juga didukung oleh faktor lokal adanya Gunung Ciremai (menjadi angin kumbang) sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning.
Menurut Faiz, kecepatan maksimum angin pagi hari ini di wilayah Ciayumajakuning mencapai 41 km per jam. Hingga dua hari kedepan, kecepatan angin diprakirakan dapat mencapai nilai maksimum hingga 56 km per jam.
‘’Masyarakat diimbau lebih hati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti debu, pohon tumbang, kebakaran lahan/hutan dan peningkatan tinggi gelombang mencapai lebih dari 1,5 meter di perairan utara Cirebon – Indramayu,’’ tandas Faiz.