REPUBLIKA.CO.ID, WOLVERHAMPTON -- Laga berkelas pekan kedua Liga Primer Inggris berlangsung di Stadion Molineaux, Selasa (20/8) dini hari WIB. Tuan rumah Wolverhampton Wanderers menjamu Manchester United.
Baik Wolves maupun United sama-sama memiliki modal positif menjelang partai ini. Dimulai dari the Wanderers. Pada pertandingan pembuka kompetisi terelite negeri Ratu Elizabeth, skuat polesan Nuno Espirito Santo menahan imbang Leicester City, 0-0.
Selang beberapa hari berikutnya, Wolves menggila di Benua Biru. Conor Coady dan rekan-rekan menggilas wakil Armenia, Pyunik, empat gol tanpa balas pada ajang Liga Eropa. Sinyal berbahaya untuk pasukan Old Trafford.
Selain fakta di atas, Wolves pernah memberikan pelajaran penting untuk United. Dari tiga pertemuan antara kedua tim, sepanjang musim lalu, anak-anak Espirito Santo berjaya atas Iblis Merah. Dua pertandingan berhasil mereka menangkan, sisanya imbang.
Penyerang tuan rumah, Diogo Jota, mencoba merendah. Menurut dia hasil musim lalu tak bisa jadi patokan. Ia melihat kubu tamu mengalami perkembangan kualitas.
"Ini musim baru, jadi tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi kemarin. Saya pikir saat ini mereka sangat kuat. Melihat hasil mereka pada laga perdana musim ini, akan sulit bagi kami," kata Jota, dikutip dari laman resmi klubnya, Ahad (18/8).
Hal itu bukan sebuah tanda menyerah. Masih ada cara lain menghadapi United. Selain bermain sebaik mungkin, Jota meminta dukungan maksimal dari penggemar.
"Itu bisa membuat sedikit perbedaan. Kami mengandalkan mereka di setiap pertandingan," ujar penyerang asal Portugal itu, menggambarkan dampak dari kehadiran suporter untuk timnya.
MU datang ke Molineaux Stadium dengan rasa lapar. Keinginan untuk kembali menjadi yang terbaik di Inggris kian tak tertahankan. Pada partai perdana liga, Marcus Rashford cs kesetanan. Pasukan Iblis Merah membantai Chelsea, 4-0 di Old Trafford. Usai partai tersebut, skuat United di atas angin. Pujian berdatangan untuk mereka.
Lini belakang MU jadi sorotan. Duet Victor Lindelof-Harry Maguire seperti batu karang. Sulit ditembus sederet juru gedor the Blues.
Pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer tak ingin pasukannya terlena. Ia mengakui kamar ganti timnya dalam suasana positif. Namun justru hal tersebut, tidak menurunkan fokus mereka.
"Kami memiliki pekan yang baik, pelatihan yang bagus, dan dalam momen kompetitif," ujar Solskjaer, dikutip dari laman resmi klubnya.
Ia berharap tak ada yang cedera dalam lawatan ke markas Wolves. Dengan memakai formasi 4-3-3, Solskjaer siap mengandalkan Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Jesse Lingard di lini depan.
Di area tengah, Paul Pogba jadi pemimpin. Kendati terus dirumorkan bakal keluar dari United, konsentrasi Pogba tak menurun. Sementara di belakang, Maguire-Lindelof akan dibantu oleh Shaw dan Aaron Wan-Bissaka.
Di tengah persiapan menuju Wolves, Solskjaer terus mendapat pertanyaan seputar nasib Alexis Sanchez. Belakangan, Sanchez terus dikaitkan dengan sejumlah tim Italia. Ole enggan memperkeruh suasana. "Dia bagian dari pasukan kami, dan dia pemain yang sangat bagus," ujar juru taktik asal Norwegia, diplomatis.

Harry Maguire, bek termahal di dunia.
Menurut dia, saat ini Sanchez sedang berlatih menaikkan level kebugaran. Maklum, sang penyerang memiliki jatah liburan lebih panjang dari pemain MU kebanyakan. Eks Arsenal memperkuat Cile pada ajang Copa Amerika 2019, dua bulan lalu.
Jika level kebugaran Sanchez sudah normal, maka bisa menambah kekuatan di lini depan United. Pada intinya Solskjaer mempercayai 100 persen semua pemainnya. Duel di Molineaux Stadium jadi ujian konsistensi Iblis Merah. Sebelum menang telak atas Chelsea, MU menorehkan catatan positif selama pra musim. n frederikus bata, ed: gilang akbar prambadi