Bumi Manusia, film adaptasi novel karya Pramoedya Ananta Toer, rilis di bioskop-bioskop Indonesia, Kamis (15/8).
Novel Bumi Manusia merupakan bagian pertama dari Tetralogi Buru, tiga buku lainnya yaitu Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.
Buku Tetralogi Buru merupakan karya Pram yang ditulis ketika ia masih diasingkan di Pulau Buru bersama ribuan tahanan politik lain kerena dicap sebagai komunis.
Baca juga: Film "Hit And Run" Raih Penghargaan di China
Secara garis besar, Bumi Manusia bercerita tentang pecintaan antara Minke (Iqbaal Ramadhan) dengan Annelies Mellema (Mawar de Jongh) yang menjadi pengikat cerita di tengah perjuangannya di zaman kolonial.
Selain mereka, ada juga tokoh Nyai Ontosoroh (Sha Ine Febriyanti), ibu dari Annelies, seorang gundik asli Jawa yang merupakan istri simpanan Mellema yang kelak memberikan pengaruh kepribadian yang kuat pada sosok Minke.
Dalam perjalanan cerita, tiga tokoh sentral tersebut akan mengalami berbagai cerita seru; Minke dan cintanya kepada Annelies, stigma sosial yang diberikan kepada Nyai Ontosoroh kerena ia gundik, hingga status hak anak Annelies ketika diperjuangkan di pengadilan.
Perlawanan sebaik-baiknya pun dilakukan oleh Minke dan Nyai Ontosoroh, namun mereka tetap kalah dengan hukum kolonial yang berlaku kala itu.
Film Bumi Manusia digarap Hanung Bramantyo sebagai sutradara, dan Salman Aristo sebagai penulis naskah. Lewat film itu, Hanung mengaku ingin "menghidupkan" kembali sosok Pramoedya di tengah generasi muda. Dia menyayangkan banyak generasi muda tidak mengenal siapa Pramoedya Ananta Toer.
BACA JUGA: Cek Berita SELEBRITI, Informasi Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.