Senin 19 Aug 2019 19:54 WIB

PHE ONWJ Gelar Oil Boom Sepanjang 5 Km Atasi Tumpahan Minyak

PHE ONWJ berupaya meminimalisasi tumpahan minyak di Pesisir Pantai Karawang.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
PHE ONWJ memasang oil bom sepanjang 5 kilometer untuk mengantisipasi tumpahan minyak di Karawang.
Foto: Pertamina
PHE ONWJ memasang oil bom sepanjang 5 kilometer untuk mengantisipasi tumpahan minyak di Karawang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- VP Relations Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) Ifki Sukarya mengatakan PHE ONWJ berupaya meminimalisasi tumpahan minyak di Pesisir Pantai Karawang, Bekasi dan Kepulauan Seribu. Ifki menyampaikan, kecepatan penanganan di sumber tumpahan minyak, tidak serta merta menghentikan laju penyebaran tumpahan minyak ke pantai sehingga tim oil combat di darat pun harus bergerak dengan cepat.

Kata Ifki, tim PHE menerapkan strategi berlapis untuk penanganan tumpahan minyak. Di offshore, upaya menangani tumpahan minyak laut melalui pengoperasian penampung fluida, berupa rubber boat yang ditempatkan di bawah Anjungan YYA.  Kemudian bila ada tumpahan minyak yang tidak tertampung di rubber boat, akan ditampung oleh static oil boom lapis pertama dan lapis kedua. 

Baca Juga

"Setelahnya akan ada movable oil boom yang akan mengejar minyak yang lolos," ujar Ifki di Jakarta, Senin (19/8).

Ifki menambahkan, tumpahan minyak yang tidak tertangkap di laut dihalau dengan oil boom yang dipasang di delapan titik di sepanjang garis pantai yaitu Desa Cemara Jaya, Desa Sedari, Desa Tambak Sari, Desa Tanjung Pakis, Desa Pantai Bakti, Desa Sungai Buntu, Desa Sukajaya dan Kepulauan Seribu.

"Sebelumnya kami telah memasang oil boom sepanjang 3.000 meter, kemudian menjadi 4.000an meter, kini kami tambah menjadi 5.865 meter," lanjut Ifki.

Dalam menangani wilayah untuk penanganan di wilayah pesisir pantai, Oil Spill Combact Team (OSCT) PHE ONWJ bekerja sama dengan TNI dan Polri serta masyarakat pesisir. Total personel yang terlibat dalam pembersihan tumpahan minyak, baik di darat maupun di laut per 19 Agustus 2019, sebanyak 1.970 personel.

Ifki menjelaskan pemantauan penanganan oil spill di sekitar anjungan YYA dan wilayah terdampak juga terus berlanjut dengan patroli udara dan laut dalam radius 50 sampai 100 kilometer (km) dengan menggunakan Helicopter milik Pelita Air Service. Adapun untuk patroli perairan menggunakan Kapal Patroli Ditpolair Baharkam POLRI di Perairan Karawang.

Sedangkan untuk pelayanan masyarakat PHE ONWJ membuka sembilan Posko Pelayanan Kesehatan, yaitu di daerah Ciwaru, Pusaka Jaya Utara, Sedari, Tambaksari, Batu Jaya, Tanjung Pakis, Cemara Jaya, Pasir Putih dan Kepulauan Seribu. Di posko ini disiagakan enam dokter, 39 paramedik dan lima ambulans.

"Kami berterima kasih pada seluruh stakeholder dan masyarakat sekitar yang telah turut berpartisipasi membantu kami untuk penanganan tumpahan minyak ini," kata Ifki menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement