Selasa 20 Aug 2019 03:37 WIB

Indosat Gandeng Pesantren Tebuireng Gelar Pesantren 4.0

Pesantren diharapkan lebih kompatibel dan relevan dengan era disruptif saat ini.

Rep: LIda Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Salah seorang santri di Pesantren Tebuireng tengah membaca Alquran.
Foto: Antara
Salah seorang santri di Pesantren Tebuireng tengah membaca Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indosat Ooredoo menggandeng Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur untuk inisiatif pengembangan Program Pesantren 4.0. Program ini diawali dengan pengadaan workshop Design Thinking (Design Sprint) yang digelar baru-baru ini dan diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari lingkungan Pondok Pesantren Tebuireng.

Peserta diantaranya Pengasuh Pondok, Dosen, Guru, Pengelola Unit Usaha Pondok Pesantren serta beberapa Mahasiswa dari Universitas Hasyim Asyari. Director & Chief Innovation and Regulatory Indosat Ooredoo, Arief Musta’in, mengatakan mereka melihat adanya kebutuhan para santri untuk dapat bersaing di era digital setelah mereka lulus dari pesantren.

Baca Juga

Program ini dibuat untuk mentransformasikan lembaga pendidikan pesantren menjadi lebih kompatibel dan relevan dengan era disruptif saat ini. Tanpa harus kehilangan jatidiri sebagai santri. Pesantren 4.0 mempersiapkan para santri menghadapi era digital serta mengembangkan kemampuan digital mindset and skill.

"Nantinya ilmu tersebut dapat diterapkan di dalam pesantren bahkan bagi masyarakat luas," kata dia melalui siaran pers, Senin (19/8).

Ia berharap inisiatif besar ini juga dapat diadopsi di pesantren-pesantren lainnya. Sehingga lembaga pendidikan pesantren bisa menjadi bagian dari pelopor digital talent factory yang dampaknya semakin luas lagi untuk kebaikan bangsa ini terutama pada pengembangan ekosistem digital di Indonesia.

Inisiatif Pesantren 4.0 ini juga bertujuan menemukan talenta digital masa depan untuk pengembangan inovasi produk yang bisa digagas oleh para santri saat belajar di pondok pesantren. Peserta nantinya dimungkinkan mendapatkan kesempatan melakukan magang di kantor Indosat Ooredoo jika mampu mengikuti program dengan baik.

"Program magang tersebut akan dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan perusahaan, khususnya terkait dengan kebutuhan di dunia digital," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement