REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung tengah menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) di Jalan Wahid Hasyim. Hingga Agustus ini, proyek RSKIA disebut sudah mencapai 95 persen.
Direktur RSKIA Taat Tagore mengatakan untuk pembangunan fisik bangunan rumah sakit sudah selesai dirampungkan. Saat ini tinggal tahap akhir untuk melengkapi fasilitas dan furnitur di setiap ruangan.
“Sampai sekarang sudah 95 persen. Akhir tahun ini kita berharap sudah 100 persen. Lima persen saat ini yang dikerjakan interior, mebel, kemudian aksesoris di depan bangunan,” kata Taat di Balai Kota Bandung, Selasa (20/8).
Taat menyebutkan bangunan rumah sakit di Jalan Wahid Hasyim ini dibangun dengan 13 lantai dan dua basement. Bangunan seluas 47.000 meter persegi ini berdiri di atas tanah seluas 7.433 meter persegi.
Ia menuturkan di lokasi barunya ini, RSKIA akan hadir dengan pelayanan yang lebih maksimal dari yang saat ini beroperasional di Jalan Astana anyar. Di antaranya RSKIA yang saat ini menyediakan sembilan kasur untuk persalinan akan ditambah menjadi 30 tempat tidur guna mencukupi kebutuhan. Kemudian juga layanan rawat inap mencapai 550 tempat tidur.
Ia menuturkan rumah sakit ini akan melayani pasien untuk kelas 3, 2, 1 dan VIP serta president suite. Sebagai rumah sakit pemerintah, RSKIA yang diproyeksikan me jadi RSUD ini akan melayani pasien BPJS Kesehatan.
Ia mengatakan proyek rumah sakit ini sudah dibangun selama tiga tahun. Ia menegaskan lamanya pembanguann bukan karena molor atau mangkrak. Namun dengan kebutuhan anggaran yang besar, maka pembangunan dilakukan secara bertahap sejak tahun 2017.
“Anggaran total dari beli lahan sampai bangunan dan tahap tiga ini sekitar Rp 750 miliar,” ujarnya.
Ia menambahkan saat ini yang sedang diselesaikan juga mengenai fasilitas parkir. Pihaknya masih mempertimbangkan beberapa opsi lahan yang akan menjadi lokasi parkir bagi pasien dan pengunjung rumah sakit nantinya. Opsinya di antaranya adalah pembebasan lahan milik warga di belakang gedung atau kerjasama dengan pemilik lahan yang akan mengelola parkir RSKIA.
“Lokasi parkir memang ketika membangun ada klausul di 2.000 meter persegi untuk lahan parkir. Tahun ini masih ada anggaran untuk 1.000 meter persegi. Mudah-mudahan bisa selesai sehingga punya lahan parkir. Opsi lainnya kerjasama dengan pemilik lahan yang ada di sekitar rumah sakit. Mereka bersedia memakai lahan tersebut untuk lahan parkir,” tuturnya.
Rumah sakit tersebut ditargetkan akan selesai akhir tahun ini. Pemkot Bandung dalam waktu dekat akan melengkapi kebutuhan administratif dan manajerial. Secara bertahap, perekrutan pegawai untuk mengisi kebutuhan petugas kesehatan juga akan dilakukan agar pada awal tahun rumah sakit tersebut bisa beroperasi.