REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengundang Ustaz Abdul Somad (UAS) terlebih dahulu sebelum bersikap lebih jauh terkait video ceramah UAS yang viral beberapa hari ini. Sebelumnya, UAS telah dilaporkan ke polisi lantaran video ceramahnya.
"Dalam rapim tadi disepakati bahwa beliau Insyaallah akan diundang mengadakan silaturahim dengan pimpinan Majelis Ulama Indonesia pusat dalam waktu secepat-cepatnya," kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri Muhyiddin Junaidi dalam konferensi persnya setalah rapim harian, Selasa (20/8).
Muhyiddin mengatakan, pimpinan MUI merasa perlu mengundang Ustaz Abdul Somad ke kantor MUI di Jalan Proklamasi 51 nomor 6, untuk mengetahuai apa yang sebenarnya terjadi. Dengan begitu, MUI tidak hanya mendapat informasi dari video yang sudah diviralkan orang.
"Karena kami juga perlu mengetahui secara detil tentang kronologi permasalahan. Khususnya yang berkaitan dengan video beliau yang sudah diviralkan ke publik menimbulkan pro dan kontra," ujarnya.
Muhyiddin menuturkan, alasan lain, mengapa pimpinan MUI mengundang Ustaz Abdul Somad, agar MUI tidak salah dalam mengambil keputusan dan menentukan sikap terkait masalah yang saat ini sudah masuk laporan kepolisian. "Maka kami perlu bertabayun dulu kepada yang bersangkutan dan Insyaallah korespondensi dan komunikasi sedang berjalan," katanya.
Muhyidin memastikan, jika Ustaz Abdul Somad sudah mengetahui perihal undang dari MUI. Ustaz Abdul Somad menyatakan siap memenuhi undang tersebut. "Dan beliau siap untuk datang bertemu dengan kami," katanya.
Muhyiddin mengatakan, dalam masalah ini, MUI siap untuk menjadi mediator antara para pihak yang pro dan kontra terkait video ceramah Ustaz Abdul Somad. Untuk itu pertemuan Ustaz Abdul Somad dengan MUI lebih cepat lebih baik.
"Guna mendinginkan suasana yang sedikit panas saat ini kesalahpahaman, apa sih duduk permasalahannya, sehingga lebih cepat lebih bagus diselesaikan," katanya.
Ketua MUI Bidang Kerukunan Umat Beragama Yusnar Yusuf Rangkuti sependapat dengan Ketua MUI Bidang Luar Negeri Muhyiddin, untuk mendengarkan penjelasan Ustadz Abdul Somad terlebih dahulu. "Jadi, supaya tidak mengalami semacam distorsi atau menghakimi dan sebagainya," katanya.
Yusnar menilai, manusiawi jika ada seseorang yang sering mengajarkan tentang ilmu agama salah dalam kata dan perbuatan. Jadi, kata dia, apa yang disampaikan seorang ustaz itu juga bisa salah dan juga bisa benar.
"Jadi, ada dua sisi dalam hal ini. Kalau kita melihat sisi yang pertama bahwa itu ucapan yang salah menurut pihak yang dirugikan itu wajar saja tetapi tidak menanggapinya dengan emosional," katanya.
Ketua MUI Bidang Infokom Masduki Bayduwi meminta umat Islam menahan diri dan tidak terpancing atas fenomena yang terjadi saat ini. Terutama terhadap pihak-pihak yang melaporkan Ustaz Abdul Somad ke pihak kepolisian.
"Kita harus tenang, dewasa menyelesaikan masalah ini dan kita juga harus mengedepankan semangat mencari solusi agar negara ini tidak dihebohkan, tidak disibukan dengan persoalan-persoalan justru akan mengganggu harmoni kehidupan umat beragama," katanya.