Rabu 21 Aug 2019 00:07 WIB

Tak Bisa Bahasa Sunda, Wali Kota Depok Enggan Masuk Provinsi Bogor Raya

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku lebih memilih bergabung dengan DKI Jakarta

Rep: ayo bandung/ Red: ayo bandung
Tak Bisa Bahasa Sunda, Wali Kota Depok Enggan Masuk Provinsi Bogor Raya
Tak Bisa Bahasa Sunda, Wali Kota Depok Enggan Masuk Provinsi Bogor Raya

DEPOK, AYOBANDUNG.COM -- Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku lebih memilih bergabung dengan DKI Jakarta daripada bergabung dengan Provinsi Bogor Raya.

"Kalau saya melihat dari sisi mana. Kalau anda bertanya sisi bahasa, saya lebih milih bahasa Jakarta," kata Idris usai membuka Kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Politik Bagi pemilih Pemula di Depok, Selasa (20/8/2019).

AYO BACA : Soal Provinsi Bogor Raya, DPRD Minta Pemkot Lebih Fokus ke Masalah Kota

Idris mengaku tidak mengerti bahasa Sunda. Menurutnya, sisi budaya, meski tidak dibatasi dengan kewilayahan geografis, tetapi bisa dilihat dari persamaan bahasa maupun persamaan adat istiadat

Idris menilai Jakarta lebih banyak kesamaan dengan Depok dari sisi sejarah budaya. Menurutnya, dalam SK Gubernur, Depok disebut juga sebagai rumpun Melayu Betawi, bukan disebut rumpun Betawi karena Betawi adalah trademark dari Jakarta.

AYO BACA : Ridwan Kamil: Tidak Relevan Bekasi Gabung ke Jakarta

Jadi, Depok rumpun Melayu Betawi, sebagaimana Pontianak itu Melayu Pontianak. Dari sisi kebudayaan, Depok menurutnya memiliki kedekatan dengan Jakarta. Sehingga budaya pun lebih cenderung mirip dengan Jakarta.

"Kalau kedekatan dari sisi bahasa walau serupa tapi tak sama itu lebih ke Jakarta. Depok juga berbahasa Sunda tapi mayoritas kedekatannya memang bisa satu rumpun, ini budaya," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan sudah ada kerja sama yang dijalin antara Kota Depok dengan DKI Jakarta. Salah satunya pembentukan Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) se-Jabodetabek untuk mengatasi kepentingan wilayah otonomi.

Ia mengatakan, untuk menyiasati kebutuhan wilayah tetangga yang memang sangat dibutuhkan, yang paling terkait menekankan tiga hal (yaitu) sanitasi air bersih, udara, dan sampah. Dari segi mobilitas penduduk Kota Depok sendiri banyak yang bekerja di Jakarta. Separuh lebih warga Depok beraktivitas hilir-mudik ke Jakarta.

Menurut dia, terkait wacana pembentukan Provinsi Bogor Raya ini menurutnya perlu intervensi pemerintah pusat. Sebab persoalan pindah provinsi bukan hal yang mudah.

AYO BACA : Soal Bogor Raya, Wali Kota Bekasi Lebih Pilih Jakarta

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement