Selasa 20 Aug 2019 19:30 WIB

507 Warga Penajam Paser Utara Terserang Malaria

Mayoritas warga Penajam Paser Utara disebut tertular malaria dari daerah tetangga.

Nyamuk Malaria
Foto: ABC News
Nyamuk Malaria

REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- Sebanyak 507 warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur terserang malaria. Kasus tersebut tercatat sepanjang Januari hingga Agustus 2019 dari pusat-pusat pelayanan kesehatan daerah setempat

"Serangan malaria cukup tinggi, tercatat hingga Agustus 2019 mencapai 507 kasus," ucap pengelola program malaria pada Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ponco Waluyo ketika ditemui, Selasa.

Baca Juga

Ponco menjelaskan bahwa sumber penyakit malaria tersebut didominasi dari daerah luar Kabupaten Penajam Paser Utar, yakni dari wilayah Bongan, Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Paser. Dari hasil analisis, menurut Ponco Waluyo, mayoritas warga tertular dari daerah tetangga.

"Hanya sekisar 10 persen warga tertular malaria di wilayah Penajam Paser Utara atau sekitar 53 orang dari 507 warga yang tercatat terserang malaria," katanya.

Ratusan warga yang terdeteksi positif menderita penyakit malaria tersebut, menurut Ponco, ditangani delapan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Laporan warga yang terserang malaria sepanjang 2019 itu merupakan hasil laporan penanganan delapan puskesmas yang berada di empat kecamatan," ujarnya.

Sejak awal 2019 jelas Ponco Waluyo, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara telah mendirikan pos malaria hutan di daerah itu. Pos malaria hutan khusus didirikan di kilometer 17 jalan Sotek, Kabupaten Penajam Paser Utara menuju Bongan, Kabupaten Kutai Barat.

"Pos itu didirikan bertujuan menekan penyebaran malaria dari luar daerah masuk ke wilayah Penajam Paser Utara," ucap Ponco Waluyo.

Kabupaten Penajam Paser Utara masih endemis penyakit malaria dengan ditemukannya 507 warga terserang malaria dari pemeriksaan secara klinis maupun laboratorium tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement