Selasa 20 Aug 2019 22:37 WIB

Pemuda Muhammadiyah Instruksikan Kokam Jaga Asrama Papua

Pemuda Muhammadiyah menekankan pentingnya kerukunan.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah/Panglima Kokam Sunanto pada Apel Kokam di Surabaya, Kamis (8/2).
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah/Panglima Kokam Sunanto pada Apel Kokam di Surabaya, Kamis (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PP PM), Sunanto, menginstuksikan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) untuk menjaga Asrama Papua di manapun berada.

"Agar Kokam di berbagai daerah untuk berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak keamanan dan tokoh Papua setempat guna menciptakan suasana yang damai," kata dia di Jakarta, Selasa (20/8).

Baca Juga

Dia juga menginstruksikan Kokam untuk terlibat aktif bersama organ atau elemen lain dalam rangka menjaga ketentraman dan kerukunan masyarakat setempat.

Pemuda Muhammadiyah di manapun, tambahnya, adalah sahabat bagi mahasiswa dan pemuda Papua. "Pemuda Muhammadiyah bersama Papua karena Papua adalah kita dan Indonesia adalah Papua. Bersama-sama Pemuda Muhammadiyah mengajak semua pihak untuk menguatkan anyaman kebangsaan," jelasnya.

Cak Nanto juga mengajak semua pihak untuk selalu waspada terhadap potensi adanya upaya memecah belah persatuan Indonesia, sementara hukum harus ditegakkan.

Dia menerangkan pihaknya sangat menyesalkan munculnya tindakan rasisme, intoleransi dan perlakuan diskriminasi yang diduga terjadi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Kejadian yang menjadi pemicu marahnya masyarakat Papua dan melakukan aksi pada Senin (19/8).

Masyarakat Papua dan Papua Barat, lanjut dia, adalah bagian tak terpisahkan dari Republik Indonesia. Sikap, ucapan, tindakan dan pemikiran apapun yang meminggirkan dan melecehkan setiap entitas bangsa, termasuk Papua dan Papua Barat, adalah tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan tekad Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemuda Muhammadiyah, kata dia, mendukung aparat keamanan untuk bersikap tegas dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif. Di atas itu semua, Pemuda Muhammadiyah mendorong agar aparat keamanan berlaku persuasif dengan tetap mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan ini.

Bagi Pemuda Muhammadiyah, tutur dia, NKRI dan simbol-simbol negara seperti bendera merah putih dan Garuda Pancasila, wajib untuk dihormati karena itu penguat warga bangsa Indonesia.

"Karena itu, segenap Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM) mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyadari dan saling menghargai satu sama lain sekaligus menguatkan Bhineka Tunggal Ika," lanjutnya.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement