Rabu 21 Aug 2019 02:41 WIB

Staf Khusus Presiden Jamin tak Ada Lagi Keributan di Papua

Stafsus yang juga ketua lembaga adat sudah memerintahkan agar tidak lagi ribut.

Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Sejumlah orang keluar dan mengangkat tangannya di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019).
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
[Ilustrasi] Sejumlah orang keluar dan mengangkat tangannya di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Lembaga Masyarakat Adat Provinsi Papua yang juga staf khusus Presiden RI Lenis Kogoya menjamin tidak ada lagi keributan di Papua. Lenis bertemu dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Rumah Dinas Wali Kota Jalan Wali Kota Mustajab, Surabaya, Jatim, Selasa (20/8) malam.

"Saya sebagai ketua suku sudah perintahkan jangan ribut lagi di Papua, kita sama-sama dari Timur tidak ada permusuhan," katanya saat bertemu Risma.

Baca Juga

Menurut dia, insiden yang terjadi di Surabaya dan Malang sudah tidak perlu dibahas lagi, melainkan bagaimana saat ini berpikir untuk membangun kebersamaan di Indonesia. "Papua sudah demo kemarin, besok-besok tidak boleh ada demo-demo lagi," ujarnya.

Bahkan, dia mengatakan, Presiden RI Joko Widodo sudah mengatakan agar semua pihak bisa menahan emosi dan saling memaafkan. Apalagi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini serta Wali Kota Malang juga sudah meminta maaf atas kejadian itu.

"Saya dengar ormas juga sudah memaafkan. Terus mau minta memaafkan apa lagi. Papua harus dengar itu dan mahasiswa di asrama tidak perlu takut. Jadikan gubernur dan wali kota sebagai mama," tegasnya.

Sementara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan selama ini hubungannya dengan para mahasiswa Papua cukup baik. Bahkan, mereka sering tampil menari di sejumlah acara Pemkot Surabaya.

"Sebetulnya adik-adik ini tidak ada masalah, makanya saya tidak tahu detail satu persatunya yang kemarin ada masalah yang mana. Tapi yang lain saya sering ketemu. Selama ini kalau saya ada tamu dari Papua, mereka saya undang," terangnya.

Risma mengakui memang beberapa kali sering ada kejadian di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan. "Saya berusaha mendekat, tapi mereka tidak mau. Mungkin nanti melalui pak Lenis," tambahnya.

Diketahui dalam pertemuan tersebut, Risma menghadirkan sejumlah warga Papua yang menjadi pejabat setingkat kepala dinas dan camat di Pemkot Surabaya. Selain itu, Risma juga menghadirkan puluhan mahasiswa dari Papua yang selama ini menjalin hubungan baik dengan Pemkot Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement