REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih tim nasional (timnas) putri Inggris Phil Neville minta komunitas sepak bola memboikot platform media sosial. Ajakan itu menyusul maraknya aksi rasisme terhadap pesepak bola.
Gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba, striker Chelsea Tammy Abraham, dan pemain Reading Yakoi Meite, menjadi korban serangan rasis di media sosial.
Pogba menjadi target kekerasan rasis menyusul MU ditahan imbang 1-1 oleh Wolverhampton. Oleh karena itu, Neville yang juga mantan pemain MU tersebut menyatakan, perlu adanya tindakan nyata untuk melawan rasisme di sepak bola.
Paul Pogba
Menurut Neville, saat ini platform media sosial seperti Twitter dan Instagram tak melakukan apapun untuk mencegah atau menindak aksi rasisme. ''Mereka mengirimkan balasan email dengan mengatakan akan menginvestigasinya, tapi tidak ada yang terjadi (setelahnya),'' ujar Neville, dikutip dari Sky Sports, Rabu (21/8).
Oleh karena itu, platform media sosial sudah kehilangan kepercayaan, sehingga komunitas sepak bola harus mengirimkan pesan yang kuat untuk bertindak. Padahal, selama ini FA Inggris dan Liga Primer Inggris telah melakukan segalanya untuk mencegah terjadinya rasisme. Namun sampai saat ini masih saja terjadi.
''Ayo tinggalkan media sosial dan lihat dampaknya terhadap perusahaan media sosial, sampai mereka benar-benar melakukan sesuatu untuk itu,'' ujar Neville menegaskan.