Rabu 21 Aug 2019 13:14 WIB

Bukalapak Jaring 1.000 Mitra UMKM Gunakan QRIS

Mitra Bukalapak mendapatkan tambahan penghasilan 10 persen melalui pembayaran QRIS.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Pegawai Bank Indonesia (BI) menunjukkan bukti transaksi menggunakan peluncuran QR Code Indonesian Standard (QRIS) di halaman Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Pegawai Bank Indonesia (BI) menunjukkan bukti transaksi menggunakan peluncuran QR Code Indonesian Standard (QRIS) di halaman Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform jual beli online, Bukalapak menjaring 1.000 mitra usaha mikro, kecil, dan menengah menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran digital. Penggunaan QRIS diharapkan mampu meningkatkan pendapatan para pedagang serta mendorong inklusi keuangan nontunai.

QRIS merupakan QR Code pembayaran yang dapat diakses menggunakan seluruh penerbit uang elektronik berbasis server seperti DANA, Linkaja, Gopay, OVO, dan Iainnya yang ada di Indonesia. Chief Financial Officer Bukalapak, Natalia Firmansyah, mengatakan, pada tahap pertama pihaknya telah mengajak 1000 Mitra Bukalapak untuk implementasi QRIS dalam dua bulan terakhir. Selanjutnya, Bukalapak akan meningkatkan penggunaan QRIS oleh lebih dari dua juta mitra UMKM Bukalapak yang saat ini terdaftar.

Baca Juga

"Mitra-mitra warung, kios tambal ban, para penjual makanan seperti gerobak cilor, bakso ketoprak dan Iainnya sekarang tidak hanya berjualan secara tradisional saja, tetapi ikut mengadopsi teknologi dalam praktik bisnisnya," kata Natalia saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (21/8).

Vice President Online to Offline Bukalapak, Rahmad Danu Andika, menambahkan, QRIS diluncurkan untuk mendorong sistem pembayaran nontunai secara aman dan lancar dan memberikan berbagai kemudahan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pada tahap awal ini 1.000 UMKM yang dijaring menggunakan QRIS merupakan mitra Bukalapak yang berjualan di kawasan Kemang Jakarta.

Pihaknya mengaku optimistis QRIS bakal menjembatani gap dan membuat usaha warung maupun kaki lima relevan dengan perkembangan teknologi terkini. Potensi usaha mikro yang dilengkapi dengan teknologi tepat akan sangat berdampak bagi kemajuan ekonomi Indonesia berbasis UMKM.

Ia menuturkan, hasil survei awal menunjukkan, para Mitra Bukalapak yang menerima pembayaran melalui QRIS berhasil mendapat tambahan penghasilan rata-rata 10 persen per hari. Itu karena kemudahan pembayaran sistem dompet elektronik dirasakan langsung oleh para pelanggan warung.

"Terlebih lagi, pembayaran nontunai yang diterima dapat langsung digunakan sebagai modal usaha karena aplikasi Mitra Bukalapak juga mengediakan kebutuhan usaha mereka," ujar dia.

Ke depannya, kata Rahmad, Bukalapak berupaya untuk menjawab tantangan riil di era digitalisasi dengan menciptakan sebuah ekosistem teknologi untuk kegiatan ekonomi riil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement