REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, mengaku terus memasifkan penarikan uang lusuh. Hal ini dilakukan guna meningkatkan citra DIY terhadap wisatawan, terutama terkait dengan peredaran uang kartal.
Deputi Direktur Perwakilan BI DIY, Miyono mengatakan, penarikan uang lusuh ini ditargetkan untuk dilakukan sebanyak mungkin. Sehingga, uang lusuh dapat diganti dengan uang baru.
"Kami dorong untuk meng-absorb kembali uang sesegera mungkin. Sehingga, nanti uang baru di masyarakat terlebih saat badara baru (beroperasional penuh) bisa tercukupi," kata Miyono di Kantor Perwakilan BI DIY, Yogyakarta.
Pihaknya pun menjalin kerja sama dengan perbankan dan pusat perbelanjaan di DIY. Nantinya, akan disiapkan kas keliling untuk mengumpulkan uang lusuh dari perbankan dan pusat perbelanjaan tersebut.
"Kita kumpulkan perbankan dan swalayan pekan ini untuk kerja sama dengan BI. Supaya mereka bisa jadi agen pengumpul uang lusuh. Akan kita datangi dengan kas keliling dan akan kita ganti," tambahnya.
Selain itu, penarikan uang lusuh juga akan dimasifkan di pasar-pasar tradisional. Sebab, peredaran uang lusuh rata-rata paling banyak ada di pasar tradisional.
"Uang lusuh kita kumpulkan targetnya sebesar-besarnya. Dengan target utama pasar-pasar, kedua swalayan-swalayan," ujarnya.