REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Duta Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur Rusdi Kirana mengundurkan diri dari anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, DPP PKB belum hari ini menyatakan belum mengetahui pengunduran diri bos Lion Air Group itu.
“Surat pengunduran diri akan dibuat secepat mungkin dalam pekan ini,” ujar Sekretaris Pribadi Rusdi Kirana, Djadjuk Natsir, ketika dikonfirmasi terkait informasi pengunduran diri tersebut, di Kuala Lumpur, Rabu (21/8).
Djadjuk Natsir mengatakan surat pengunduran diri tersebut nanti akan disampaikan kepada Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau pengurus yang lainnya. Menurut Djadjuk, alasan pengunduran diri Rusdi Kirana karena kesibukan sehari-harinya yang semakin meningkat.
Rusdi Kirana dilantik sebagai Duta Besar RI di Kuala Lumpur di Istana Negara pada 18 Mei 2017 untuk masa jabatan selama tiga tahun atau hingga 18 Mei 2020. Sebelumnya Rusdi Kirana sudah mengundurkan diri dari Wakil Ketua Umum DPP PKB periode 2014 - 2019 saat dilantik menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) oleh Presiden Joko Widodo pada 2015.
Pada saat yang sama Rusdi Kirana juga sudah mengundurkan diri sebagai CEO Lion Air Group, dan saat ini hanya sebagai founder saja. Sementara itu,Rusdi Kirana ketika dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.
“Benar saya mengundurkan diri dari anggota PKB,” katanya singkat.
Ketua DPP PKB demisioner Ida Fauziyah, mengatakan, Rusdi Kirana sudah sejak lama tidak aktif dalam setiap kegiatan di internal partai politik itu. "Sebelumnya sudah tidak aktif sejak menjabat duta besar Indonesia untuk Malaysia," kata Ida di Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8).
Namun, Fauziyah belum tahu terkait kabar yang menyebutkan Rusdi Kirana keluar dari DPP PKB. Ia mengatakan, kepengurusan PKB periode 2014-2019 telah demisioner dan hanya ada ketua umum sebagai mandataristunggal Muktamar PKB.
"Saya belum tahu kabar itu, tapi kepengurusan kami sudah demisioner tadi malam jadi saya yang sebelumnya ketua DPP PKB, sekarang dalam posisi telah demisioner," ujarnya.