Kamis 22 Aug 2019 10:45 WIB

Lukaku Curhat Soal Keputusannya Pindah ke Inter Milan

Lukaku merasa tak pernah dibela keluar dari situasi yang sangat mengganggunya di MU.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Romelu Lukaku mengacungan jempol ketika ia memberi hormat kepada pendukung Inter Milan dari jendela markas Komite Olimpiade Italia, di Milan, Italia, Kamis (8/8/2019).
Foto: AP /Luca Bruno
Romelu Lukaku mengacungan jempol ketika ia memberi hormat kepada pendukung Inter Milan dari jendela markas Komite Olimpiade Italia, di Milan, Italia, Kamis (8/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Romelu Lukaku akhirnya angkat bicara soal keputusannya untuk meninggalkan Manchester United (MU) menuju Inter Milan. Pemain internasional Belgia itu bergabung ke Inter musim panas ini setelah dibeli seharga 73 juta pound.

Namun, Lukaku mengungkapkan bahwa kepindahannya itu bukan semata-mata karena uang. Pemain berusia 26 tahun itu merasa selama bursa transfer musim panas, dirinya selalu diisukan akan pergi dari MU. Padahal, ia menyatakan masih ingin berada di Old Trafford dan mempertahankan posisinya sebagai striker utama.

Baca Juga

"Saya merasa banyak sekali rumor, 'Rom (panggilan Lukaku) pergi ke sana', 'mereka tidak menginginkan Rom', dan tidak ada seorang pun yang menghentikan rumor itu," ujar Lukaku dikutip dari Sky Sports, Kamis (22/8).

Lukaku mengatakan, isu kepindahannya itu berputar sekitar tiga sampai empat pekan. Selama itu, mantan pemain Everton tersebut menunggu seseorang keluar untuk menghentikan rumor-rumor tersebut. Entah itu pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer atau pun petinggi klub. Sayangnya, tidak ada satu pun pihak yang menyangkal atau menegaskan ia akan bertahan di klub.

Oleh karena itu, Lukaku bicara dengan manajemen MU, jika tidak melindunginya, maka lebih baik berpisah. ''Saya hanya ingin mengatakan 'Rom akan berjuang untuk tempatnya', tapi itu tidak pernah terjadi. Okey, kemudian saya ingin pergi sekarang,'' ucapnya.

Menurut Lukaku, jika dirinya bahagia di klub, tidak masalah apakah berada di bangku cadangan atau pun skuat utama. Hanya saja, Lukaku merasa di MU ia tak pernah dibela untuk keluar dari situasi yang sangat mengganggunya selama berbulan-bulan itu.

Bahkan, setelah pergi pun Lukaku dihujat karena dinilai membocorkan proses kepindahannya. "Siapa yang membocorkannya? Bukan saya, bukan agen saya. Kami tidak bodoh," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement