Kamis 22 Aug 2019 11:20 WIB

Dana tak Kunjung Cair, Bantuan di Yaman Terancam Tutup

PBB menggambarkan kondisi di Yaman sebagai krisis kemanusiaan paling parah di dunia.

Ratusan warga Yaman mengantre makanan di Sana'a, Yaman.
Foto: Yahya Arhab/EPA EFE
Ratusan warga Yaman mengantre makanan di Sana'a, Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB memperingatkan 22 program bantuan penyelamat hidup di Yaman terpaksa akan ditutup selama dua bulan jika sejumlah negara tidak mengucurkan dana lebih dari satu miliar dolar AS, Rabu (21/8). Dana tersebut dijanjikan awal tahun ini.

PBB menggambarkan kondisi di Yaman sebagai krisis kemanusiaan paling parah di dunia. Perang selama empat tahun menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan jutaan orang lainnya di ambang kelaparan.

Baca Juga

Pada Februari sejumlah negara menjanjikan dana bantuan 2,6 miliar dolar AS, namun koordinator kemanusiaan PBB untuk Yaman, Lise Grande, mengatakan kurang dari separuh dana yang baru diberikan. PBB menyebutkan dari 34 program bantuan utama hanya tiga yang didanai tahun ini dan 22 program penyelamat hidup terpaksa akan ditutup dalam dua bulan ke depan.

"Kami sangat membutuhkan dana yang dijanjikan tersebut. Ketika dana itu tak kunjung datang, maka orang-orang akan mati. Menyayat hati untuk melihat keluarga di depan mata dan mengatakan kami tak punya uang untuk membantu," kata Grande dalam satu pernyataan.

Kepala Bantuan PBB, Mark Lowcock, Juli lalu memanggil Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pada Kamis lantaran hanya memberikan porsi sedang dari ratusan juta dolar yang mereka janjikan. Sebelumnya masing-masing negara itu menjanjikan 750 juta dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement