Kamis 22 Aug 2019 11:39 WIB

Pelindo III Tingkatkan Produktivitas Pelabuhan Tenau Kupang

Pelindo III terus berinvestasi tingkatkan produktivitas pelabuhan Tenau Kupang

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Bongkar muat beras impor asal Vietnam sebanyak 10 ribu ton di Pelabuhan Tenau, Kupang, Senin (12/2).
Foto: dok. Perum Bulog
Bongkar muat beras impor asal Vietnam sebanyak 10 ribu ton di Pelabuhan Tenau, Kupang, Senin (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengungkapkan, Pelindo III sebagai BUMN operator Pelabuhan Tenau Kupang terus melakukan investasi untuk meningkatkan produktivitas pelabuhan tersebut. Saat ini, kata Doso, Pelindo III telah menempatkan 2 unit container crane (derek peti kemas) bertenaga listrik dan 4 unit RTG (rubber tyred gantry atau derek peti kemas untuk lapangan penumpukan).

"Pelindo III memilih untuk berinvestasi menempatkan fasilitas peralatan bongkar muat yang memadai agar tingkat produktivitas pelabuhan dapat berjalan baik. Sehingga Pelabuhan Tenau Kupang yang berada di lokasi strategis dapat mendukung Program Tol Laut untuk menjadi pelabuhan hub (pelabuhan pengumpul) untuk rute kapal penumpang ke pulau-pulau lain di Provinsi NTT,” kata Doso melalui siaran persnya, Kamis (22/8).

Doso Agung menjelaskan, apabila Pelabuhan Tenau Kupang menjadi hub, maka dapat dikaji untuk mengalihkan subsidi Program Tol Laut. Subsidi bisa dialihkan dari semula untuk mensubsidi pelayaran dari pelabuhan besar ke pelabuhan hub. Misalnya, dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Pelabuhan Tenau Kupang, dapat dialihkan ke subsidi kapal pelayaran rakyat dari Pelabuhan Tenau ke pelabuhan-pelabuhan pengumpan di sekitarnya.

“Sehingga pelayaran rakyat dapat berkembang dan pengembangan rute pelayaran ke pulau-pulau kecil dapat memanfaatkan dermaga Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) milik Pemerintah dan BUMN yang selama ini utilisasinya masih rendah,” kata Doso.

Dirjen Hubla Agus Purnomo menyampaikan, Pelabuhan Tenau Kupang juga strategis untuk melayani pengangkutan pasokan operasi logistik atau offshore base penambangan migas di perairan sekitarnya. “Salah satunya Blok Masela yang berada di sisi laut Maluku sebelah selatan, yang berjarak sekitar 390 mil laut.

"Terminal multipurpose yang ada di Pelabuhan Tenau Kupang memiliki kapasitas 1,5 juta ton kargo dengan dermaga yang bisa disandari dua kapal sekaligus pada kedua sisinya,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement