Kamis 22 Aug 2019 13:28 WIB

Pemblokiran Internet di Papua Dievaluasi Sore ini

Pemblokiran akses internet secara total untuk Papua dan Papua Barat dimulai pada Rabu

Rep: Dian Erika Nugraheny / Red: Friska Yolanda
Warga melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kabupaten Nabire, Papua, Kamis (22/8/2019).
Foto: antara/Arys
Warga melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kabupaten Nabire, Papua, Kamis (22/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) segera melakukan evaluasi terhadap pemblokiran akses internet yang dilakukan secara sementara di Papua dan Papua Barat. Evaluasi rencananya dilakukan sore ini. 

Sebagaimana diketahui, pemblokiran internet masih berlangsung hingga siang ini. Namun, Pelaksana Tugas (Plt) Kabiro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, memastikan akan ada pernyataan resmi usai evaluasi dilakukan. 

Baca Juga

"Untuk pemblokiran hari ini sampai dengan sore sampai malam kami akan evaluasi lagi. Kemungkinan sampai sore atau malam baru akan kita sampaikan lagi kepada publik, apakah pemblokiran internet masih berlangsung atau tidak, " ujar Ferdinandus saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (22/8). 

Jika kondisi Papua dan Papua Barat telah kondusif, maka ada kemungkinan pemblokiran tidak berlanjut. "Kami tetap akan evaluasi dulu," kata Ferdinandus.  

Sebagaimana diketahui, pemblokiran akses internet secara total untuk Papua dan Papua Barat dimulai pada Rabu (21/8) sejak pukul 08.00 WIT.  Pemblokiran ini menyasar akses internet dari tiga layanan seluler yakni Telkomsel, Indosat dan XL.

Akibatnya, masyarakat tidak bisa mengakses medsos, email atau hal-hal lain yang menyangkut internet. Masyarakat di kedua provinsi hanya bisa menggunakan telepon dan SMS untuk berkomunikasi jarak jauh. 

Meski demikian, Kemenkominfo menegaskan pemblokiran ini hanya bersifat sementara. Mereka mengklaim pemblokiran dilakukan karena pertimbangan kondisi keamanan yang belum kondusif sementara lalu lintas informasi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi terkait isu mahasiswa asal Papua cukup tinggi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement