Kamis 22 Aug 2019 14:18 WIB

Wabup Lebak: 16 Kecamatan Alami Kekeringan

Kekeringan sudah melanda wilayah Kabupaten Lebak sejak tiga bulan terakhir

Petani melihat padi gagal panen akibat kekeringan di Desa Ketapang, Lebak, Banten, Kamis (27/6/2019).
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Petani melihat padi gagal panen akibat kekeringan di Desa Ketapang, Lebak, Banten, Kamis (27/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi mengatakan sebanyak 16 kecamatan di daerah tersebut sejak tiga bulan terakhir mengalami kekeringan akibat kemarau panjang. Saat ini, masyarakat yang tinggal di 16 kecamatan dipastikan mengalami kesulitan pasokan air bersih setelah air bawah tanah melalui pompa jetpump, sumur timba dan sumber mata air mengalami kekeringan.

"Kami terus melaksanakan pendistribusian air bersih ke kampung-kampung yang terjadi krisis air bersih juga pompa air untuk areal persawahan dengan menyedot air permukaan," kata Ade Sumardi usai menggelar shalat istisqo atau shalat minta hujan di Lebak, Kamis (22/8).

Baca Juga

Ke-16 kecamatan itu antara lain Kecamatan Maja, Curugbitung, Kalanganyar, Cipanas, Bayah, Cibadak, Cimarga, Leuwidamar, Cirinten, Banjarsari, Warunggunung, Bojongmanik, Malingping, Wanasalam, Cihara dan Cilograng.

Akibat kekeringan ini, kata dia, masyarakat setempat kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih juga tanaman padi terancam gagal panen. Namun, pihaknya belum menerima laporan terkait luasnyaareal tanaman padi yang mengalami gagal panen akibat kekeringan tersebut.

"Kami berharap melalui shalat minta hujan semoga Allah Swt menurunkan hujan," katanya menjelaskan.

Menurut dia, BPBD Lebak telah mendistribusikan air bersih kepada 1.100 kepala keluaga (KK) di sejumlah desa di Kecamatan Sajira. "Kami siap menyalurkan pasokan air bersih untuk masyarakat setelah adanya pengajuan dari kecamatan," katanya menjelaskan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan kekeringan yang melanda 16 kecamatan tersebut belum ditetapkan status tanggap darurat kekeringan. Sebab, masyarakat yang melaporkan krisis air bersih tersebar di lima kecamatan.

BPBD mengerahkan sebanyak tiga angkutan tangki untuk mendistribusikan pasokan air bersih ke kampung-kampung yang mengalami krisis air bersih. Masyarakat yang menerima pasokan air bersih di antaranya Desa Padasuka, Banjarsari, Sela Raja Kecamatan Warunggunung, Desa Mekarsari dan Paja Kecamatan Sajira.

Begitu juga Desa Lebak Pariang Kecamatan Leuwidamar, Desa Cirinten Kecamatan Cirinten dan Desa Bojongmanik Kecamatan Bojongmanik. "Kami minta warga yang krisis air bersih segera melaporkan ke kecamatan setempat untuk mengajukan permohonan bantuan air bersih dari BPBD," ujarnya.

Ia menyebutkan, BPBD berkoordinasi dengan PDAM agar masyarakat yang dilanda kekeringan dapat disalurkan pasokan air bersih. "Kami siap mendistribusikan pasokan air bersih ke lokasi yang dilanda kekeringan itu," katanya menjelaskan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement