Kamis 22 Aug 2019 14:21 WIB

In Picture: Lomba Perahu Naga Festival Cisadane (2)

.

Rep: Putra M Akbar/ Red: Yogi Ardhi

Festival Cisadane bermula dari festival Peh Cun yang berararti mendayung perahu oleh warga etnis Tionghoa di sepanjang aliran Sungai Cisadane, Tangerang (FOTO : Putra M Akbar/Republika)

Warga menikmati sensasi menyeberangi jembatan apung di sela Festival Cisadane. (FOTO : Putra M Akbar/Republika)

Lintasan lomba Perahu Naga Festival Cisadane di Sungai Cisadane, Tangerang (FOTO : Putra M Akbar/Republika)

Warga memadatai tepian sungai untuk mendapatkan spot terbaik menyaksikan lomba Perahu Naga di Sungai Cisadane, Tangerang (FOTO : Putra M Akbar/Republika)

Petugas kebersihan menjaga sampah yang mengapung tidak sampai memasuki lintasan balap di Sungai Cisadane, Tangerang (FOTO : Putra M Akbar/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ratusan warga mencari posisi terbaiknya di pinggiran Sungai Cisadane untuk menyaksikan pertandingan perahu naga. Para pedayung pun dengan semangat mendayung perahunya diiringi tabuhan tambur untuk mengarungi lintasan lomba di Sungai Cisadane.

Selama festival digelar, sungai yang biasanya dilintasi sampah kiriman itu tampak terlihat bersih. Dengan kesigapanya, para petugas yang berada diatas perahu karet itu langsung gesit mengambil sampah agar tidak mengganggu jalannya pertandingan.

Usai perhelatan Festival Perahu Naga ini,  beberapa warga mencoba menyeberangi jembatan apung melintai sungai. Jembatan apung ini pun menjadi salah satu daya tarik pada festival itu.

Festival Cisadane menjadi cerminan pentingnya peran sungai yang menjadi salah satu urat kehidupan dan akulturasi kebudayaan di Kota Tangerang.

sumber : Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement