REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai cara bisa dilakukan anak-anak muda yang kini biasa disebut generasi milenial, generasi ini digadang-gadang punya peran besar pada dunia beberapa tahun ke depan. Karena itu, agar kehadirannya bisa bermanfaat untuk orang lain dengan cara yang unik, maka Daarul Qur'an mulai kenalkan wakaf dengan menyasar kaum milenial.
Betapa sangat elegan bila anak-anak milenial sudah menabung sebanyak-banyaknya kebaikan dan menyiapkan rumah di surga melalui wakaf. Karena sejatinya, manfaat wakaf sendiri adalah untuk kebaikan dan kepentingan umat serta mendekatkan diri kepada Allah. Bahkan, ibadah wakaf sendiri dianggap sebagai amal jariyah yang pahalanya tidak terputus meski yang berwakaf telah meninggal dunia.
Karenanya Ketua Yayasan Daarul Qur’an Nusantara Muhammad Anwar Sani menggandeng Wirda Mansur yang merupakan motivator dan inspirasi anak-anak muda masa kini untuk mendorong generasi milenial mengenal wakaf. Putri sulung KH Yusuf Mansur itu didaulat sebagai Duta Wakaf Milenial Daarul Qur’an membawa gerakan wakaf milenial.
“Kami berharap dengan dijadikannya Wirda Mansur sebagai duta wakaf, semakin banyak generasi milenial yang memahami pentingnya berwakaf,” ujar Anwar Sani.
Menurut Wirda Mansur, anak-anak muda Indonesia tak perlu ragu dan menunggu tua untuk berwakaf. Karena ia menilai hajat dan cita-cita bisa terwujud saat seseorang memulai berbagi dan melakukan kebaikan salah satunya melalui wakaf.
“Karena wakaf bisa jadi jalan kemudahan kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Jadi wakaf itu adalah investasi akhirat masa kini dan dimulai dari usia muda. Gak perlu nunggu tua baru wakaf, dan gak harus punya uang banyak dulu baru wakaf. Jadi temen-temen semua mulailah berwakaf dari sekarang,” tutur Wirda Mansur.
Daarul Qur’an yang telah resmi menjadi nadzir wakaf dan tercatat di Badan Wakaf Indonesia (BWI) pada 2018 lalu, memfokuskan penghimpunan dana wakaf untuk pembangunan Institut Daarul Qur’an (Idaqu) dilengkapi masjid sebagai fasilitas ibadahnya. Lembaga pendidikan setara perguruan tinggi ini diperuntukan kepada para penghafal Alqur’an.
“Institut ini didirikan sebagai salah satu ikhtiar mewujudkan cita-cita membumikan dunia dengan Alqur’an. Insya Allah pahala wakaf para pewakif akan terus mengalir seiriring bertambahnya para penghafal Alqur’an yang lahir dari Idaqu. Bahkan, wakaf di dalam pembangunan ini insyaAllah doubel pahalanya karena setiap bacaan dan tadabur Qur'an-nya mahasiswa Idaqu insya Allah kita kebagian pahalanya,” ucap Anwar Sani.