Kamis 22 Aug 2019 15:39 WIB

Belasan Penerbangan di Bandara Kuala Lumpur Terganggu

Gangguan sistem membuat belasan penerbangan di KLIA tertunda.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Bandara Kuala Lumpur, Malaysia. (ilustrasi)
Foto: Republika/Musiron
Bandara Kuala Lumpur, Malaysia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Belasan penerbangan ditunda di Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia (KLIA) Kamis (22/8) waktu setempat. Penundaan penerbangan terjadi menyusul gangguan sistem.

Gangguan sistem dimulai pada Rabu malam sehingga mempengaruhi kedua terminal dan menurunkan fungsi bandara lainnya seperti penanganan bagasi, konter check-in, tampilan informasi penerbangan, dan Wifi.

Baca Juga

"Kami ingin memberi tahu Anda bahwa saat ini kami sedang mengalami gangguan sistem sementara di kedua terminal di Bandara Internasional KL. Penumpang disarankan untuk sampai di bandara setidaknya empat jam sebelum waktu keberangkatan penerbangan mereka," kata operator Bandara Malaysia dalam pernyataan resmi di Twitternya yang dilansir Channel News Asia, Kamis.

Setidaknya 20 penerbangan ditunda oleh operator. Maskapai yang terpengaruh termasuk Malaysia Airlines, Malindo Air, dan Cathay Dragon.

"Semua staf bandara yang relevan telah dikerahkan untuk membantu penumpang di darat karena kami memperkirakan situasi akan berlanjut sepanjang hari hari ini," kata pernyataan bandara.

Malaysia Airlines mengatakan, masih memproses check-in secara manual dan menyarankan penumpang untuk check-in melalui ponsel atau web. Sementara Malindo Air juga mendorong para penumpangnya untuk tiba di bandara empat jam sebelum waktu keberangkatan mereka.

Sekitar pukul 11.00 ​​pagi, Bandara Malaysia melaporkan bahwa semua sistem kecuali untuk tampilan informasi penerbangan berfungsi penuh. Kepala eksekutif grup AirAsia, Tony Fernandes, mengunggah video antrean panjang orang di bandara, dan menyebut situasi itu adalah yang terburuk yang pernah dilihatnya. "Tidak ada satu orang pun yang dari Bandara Malaysia. Bukan kesalahan imigrasi. Desain KLIA 2 yang buruk," cicitnya di Twitter.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement