Kamis 22 Aug 2019 15:55 WIB

Muslim Life Fest Bakal Digelar di Jakarta

pameran ini akan menampilkan produk produk halal dari 8 sektor

Muslim Life Fest
Foto: Istimewa
Muslim Life Fest

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran industri dan gaya hidup halal bertajuk Muslim Life Fest akan digelar di Jakarta. Acara ini merupakan kolaborasi LIMA Event dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan lndunesia (PULDAPll), dan Yayasan Alumni Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran (YAPIAT).

"Dengan tujuan mengembangkan industri halal menjadi besar, sekarang saatnya halal menjadi gaya hidup dan hijrahnya umat Islam," demikian pernyataan tertulis yang diterima, Kamis (22/8).

Disebutkan keterangan tersebut, pameran ini akan menampilkan produk produk halal dari 8 sektor yaitu sekolah berbasis islam, modest fashion, halal food, halal travel, shuria property, halal cosmetic, halal media, dan startup berbasis syariah.

Acara ini sekaligus juga sebagai wahana edukasi dan sosialisasi umat Islam mengenali kembali esensi konsep halal yang sepenuhnya dapat diaplikasikan dalam segala sendi kehidupan. Karena faktanya ekonomi halal telah diakui dunia dapat menggerakan perekonomian secara signifikan.

Berdasarkan Data Global Islamic Economy Report, nilai aset keuangan syariah global pada 2016 mencapai USD 2,2 triliun, tumbuh 10% dari 2015 yang sebesar USD 2 triliun dan diperkirakan akan bertambah menjadi USD 3,8 triliun pada 2022‘.

Tren halal juga semakin berkembang setelah negara negara dari DIC (Organisation of Islamic Cooperation) memfokuskan diri dalam pengembangan pasar produk halal seperti kosmetikmakanan, pakaian, pendidikan,pariwisata dan bahkan properti.

Tanpa disadari, gaya hidup halal ternyata berpengaruh pada perekonomian suatu negara. Hal itu disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Ia mengatakan bahwa gaya hidup halal mampu secara nyata mendorong perekonomian nasional dan geliat dunia usaha. ”Halal lifestyle berlaku bagi berbagai pihak." jelasnya.

Sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang besar terhadap perkembangan industri halal dan syariah. Namun sayangnya, potensi tersebut belum diimbangi dengan prestasi yang baik di tingkat global.

Berdasarkan data dari Global Islamic Ecannmy Report 2016/2017 dan 2017/2018, Indonesia menempati peringkat 10 dari 15 negara dalam bidang ekonomi svariah‘ Selain itu, perkembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia juga tertinggal dari negara mayoritas nonmuslim seperti Thailand dan Australia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement